pendidikan

Pemkot Yogya Izinkan PTM Secara Selektif

Rabu, 16 Maret 2022 | 11:10 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Pemkot Yogya memberikan izin bagi sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara selektif. Terutama bagi siswa kelas akhir dengan mempertimbangkan syarat kesehatan.

Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi, menyebut siswa kelas akhir yang diperkenankan menjalani PTM ialah kelas VI dan IX karena hendak mendekati kelulusan. "Kita berikan izin kepada sekolah-sekolah jika akan menggelar tatap muka. Tapi harus selektif betul," terangnya, Selasa (15/3/2022).

Salah satu pertimbangan diperbolehkannya PTM, khususnya bagi siswa kelas akhir tersebut tidak hanya karena mendekati kelulusan melainkan juga kasus Covid-19 sudah mengalami tren penurunan. Dalam dua pekan terakhir pertumbuhan kasus harian sudah mulai terjadi penurunan. Sedangkan dalam sepekan terakhir temuan kasus baru berada di bawah 100 kasus dan angka kesembuhan semakin banyak.

Heroe menambahkan, dirinya sudah meminta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogya untuk melakukan seleksi terhadap siswa yang bisa mengikuti PTM di sekolah. Meski demikian, sekolah tetap wajib mengedepankan protokol kesehatan secara ketat. "Sebagian sekolah sudah ada yang mulai PTM. Tapi kapasitasnya tetap 50 persen. Syaratnya orangtua dan anak sudah sesuai dengan syarat kesehatan," tandasnya.

Kepala Disdikpora Kota Yogya Budi Santoso Asrori, menambahkan pelaksanaan PTM secara selektif tersebut juga atas masukan dari masyarakat. Selama ini siswa sudah cukup lama menjalani pembelajaran daring dengan hasil yang kurang optimal jika dibandingkan dengan target kurikulum.

Sementara syarat kesehatan yang menjadi pertimbangan ialah status vaksinasi anak didik dan orangtua. Saat ini capaian vaksinasi siswa di Kota Yogya sudah mencapai 98 persen dan tenaga pendidiknya mencapai 97 persen. "Kalau dari capaian sudah sangat tinggi hingga dosis kedua. Siswa yang akan mengikuti PTM pun harus kondisi sehat," jelasnya.

Selain itu, Kota Yogya juga sudah memiliki pengalaman PTM dengan kapasitas 100 persen sejak Januari dengan kondisi yang aman. Kendati sempat terjadi lonjakan kasus dengan varian Omicron namun siswa yang terpapar kondisinya tanpa gejala. Jika bergejala statusnya pun ringan serta tidak sampai menjalani perawatan di rumah sakit.

Kendati demikian, PTM di sekolah tetap diberikan keleluasaan. Siswa yang menghendaki pembelajaran secara daring tetap diakomodir melalui hibrid. "Intinya kita bolehkan sekolah menggelar PTM namun tetap menjaga protokol kesehatan dan tetap melayani masyarakat yang tidak mengikuti PTM," katanya.(Dhi)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB