SLEMAN, KRJOGJA.com – Tim Kampus Mengajar Angkatan 2 dan SMP Negeri 2 Gamping mengadakan workshop mengenai penggunaan Aplikasi Asesmen Kompetensi Minimum yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gamping, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Kegiatan diadakan pada hari Sabtu (4/12/2021) dan Rabu (8/12/2021), diikuti oleh seluruh guru di SMP Negeri 2 Gamping.
Workshop Aplikasi Asesmen Kompetensi Minimum dan Aplikasi Asesmenpedia ini diadakan sebagai tindak lanjut dari sosialisasi PISA (Programme for International Student Assessment) oleh Kemendikbud RI (Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia) serta untuk menyongsong PISA 2022. Pada PISA yang akan diadakan pada 2022 mendatang, SMP Negeri 2 Gamping merupakan salah satu sekolah yang akan ikut serta sebagai sekolah sampel. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya Workshop Aplikasi Asesmen Kompetensi Minimum dan Aplikasi Asesmenpedia ini guru-guru akan lebih siap untuk menyongsong PISA 2022.
“Diharapkan dengan adanya workshop ini seluruh guru mengetahui dan bisa (mengoperasikan aplikasi AKM) sebagai persiapan kita untuk menghadapi studi PISA 2022,†jelas Rismanto, S.Pd. M.Or, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Gamping.
Tim Kampus Mengajar angkatan 2 yang terlibat sebagai pelaksanaan Workshop Aplikasi Asesmen Kompetensi Minimum dan Aplikasi Asesmenpedia ini terdiri dari 8 mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas. Tim yang diketuai oleh Yuwono Nur Utama (22) yang merupakan mahasiswa di Institut Seni Indonesia Yogyakarta tersebut beranggotakan Jiddiyah Nur Izzati (20) dan Intan Pratidina Purnamasari (20) mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta, Aflah Nuraini Salsabila (21) mahasiswi Universitas Gadjah Mada, Khusnul Putriyani (21) dan Dini Eka Wijayanti (21) mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan, Fathia Azzahra (21) mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, serta Andini Yulinda Eka Putri (20) mahasiswi Universitas Janabadra.
Workshop dilaksanakan selama 2 hari. Materi yang dipaparkan mengenai pembuatan tes, pembuatan soal, serta penilaian menggunakan aplikasi AKM serta pengenalan asesmenpedia. Pada tanggal 4 Desember 2021 dilaksanakan workshop pembuatan tes menggunakan Aplikasi Asesmen Kompetensi Minimum. Kemudian, pada tanggal 8 Desember 2021 dilaksanakan workshop lanjutan dengan materi penilaian dan pembuatan soal menggunakan Aplikasi Asesmen Kompetensi Minimum serta pengenalan mengenai webbase application asesmenpedia.
Kegiatan ini oleh 25 guru di SMP Negeri 2 Gamping. Beberapa kendala yang ditemukan yaitu masih awamnya mahasiswa dalam mengoperasikan aplikasi AKM dan asesmenpedia karena belum mendapat bekal sebelumnya, selain itu masih ada beberapa kendala yang dialami dalam pengoperasian aplikasi AKM yang belum sempurna dan sulitnya pengoperasian aplikasi AKM terutama bagi para guru. Meski demikian, para guru dapat mengikuti workshop dengan baik.
“Persentasenya sebanyak 80% guru dapat mengikuti workshop dengan baik, hanya 20% saja yang agak ketinggalan. Tetapi dari workshop ini menurutku udah sukses, karena udah 80% guru bisa mengikuti dan menerima apa yang disampaikan narasumber,†terang Yuwono Nur Utama, ketua dari tim Kampus Mengajar Angkatan 2.
Para guru mengaku terbantu dengan adanya workshop ini. Dra Dwi Ristiyanti, guru mata pelajaran bahasa Indonesia, mengatakan bahwa workshop sangat bermanfaat dan guru membutuhkan pengalaman ini untuk persiapan PISA pada tahun 2022. Hal senada juga disampaikan oleh Rita Susanti, guru mata pelajaran matematika.
“Bagus sekali untuk (diadakan) workshop AKM ini, apalagi kita memang lagi menuju kesana ya, jadi kita harus persiapan untuk seperti apa sih membuat soal (menggunakan aplikasi) AKM itu,†ungkap Rita.
Rr Wanita Hendarwesti, SPd, guru mata pelajaran IPA, mengatakan, "Saya pribadi mengatakan (workshop Aplikasi Asesmen Kompetensi Minimum dan Aplikasi Asesmenpedia) ini sangat bermanfaat. Namun, memang waktunya kurang tepat, perlu waktu khusus tidak pada saat menjelang Penilaian Akhir Sekolah (PAS). Apalagi pada PAS kali ini guru-guru dituntut untuk membuat soal Asesmen Literasi Numerasi (ALN)".
“Karena memang baru pertama kali membuat soal (PAS yang memuat soal) ALN. Biasanya membuat soal pilihan ganda di google form nya biasa, ini harus belajar soal literasi numerasi yang seperti apa, kemudian kisi-kisi nya kemarin yang diajarkan bapak pengawas ini juga agak rumit berbeda dengan kisi-kisi sebelumnya jadi (workshop Aplikasi Asesmen Kompetensi Minimum dan Aplikasi Asesmenpedia) waktunya saja yang kurang pas, perlu waktu khusus. Mungkin, workshop dilakukan setelah penerimaan rapor sehingga pikiran kita tidak bercabang-cabang,†imbuh Hendarwesti.
Guru-guru juga berharap dapat diadakan workshop lagi di masa yang akan datang serta Aplikasi Asesmen Kompetensi Minimum dan Aplikasi Asesmenpedia dapat lebih disempurnakan. Sehingga para guru dapat semakin paham mengenai cara pengoperasian aplikasi AKM dan aplikasi Asesmenpedia. Para guru juga berharap kedepannya aplikasi AKM dan Asesmenpedia dapat diperbaiki dan disempurnakan.
“Semoga kedepannya aplikasinya bisa lebih ringan dan lebih lengkap juga,†pungkas Dwi Ristiyanti. (*)