Kelas ini tidak hanya diikuti oleh satu peserta dari perwakilan sekolah melainkan kepala sekolah harus mengajak 3 orang wakil sekolah yang dapat dijadikan koalisi di sekolahnya. Adapun pendekatan pengajaran yang dipakai adalah andragogi, di mana proses belajar peserta harus terkoneksi antara pengalaman dan kebutuhan mereka.
Dengan begitu, Kelas Perubahan ini tidak akan menyita banyak waktu peserta seperti pelatihan pada umumnya, karena peserta akan banyak mempraktikkan konsep yang didapat di Kelas Perubahan untuk diimplementasikan di sekolahnya. Kelas Perubahan ini juga memastikan terjadinya stimulasi aktivitas berbagi dan berkolaborasi antar sekolah sehingga komunitas-komunitas kecil yang terlihat pergerakannya akan terbentuk.
"Kelas Perubahan ini tidak hanya sekedar kelas yang diisi materi tentang perubahan, tetapi bertujuan untuk memastikan terbentuknya komunitas belajar yang mengarah ke profesionalisme guru baru yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi abad-21 dan komunitas perubahan yang secara produktif mengupayakan pembaharuan pendidikan melalui kegiatan berbagi dan berkolaborasi." jelas Novi Candra. (Dev)