KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Praktik Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) Akademi Peternakan Karanganyar (Apeka) mengalihkan porsi tatap muka ke realisasi program kerjanya. Yakni pelatihan, penyuluhan dan pelayanan.
Direktur Apeka, Puji Astuti mengatakan PKPM diikuti 50 mahasiswa semester VI jurusan Produksi Ternak. Mereka dibagi 11 kelompok yang diterjunkan ke 11 desa di Kecamatan Jumantono. Di masa pandemi Covid-19, pori penyuluhan dikurangi untuk mencegah penularan akibat kontak langsung. Sebagai gantinya, porsi ditambah pada pelatihan dan pelayanan.
“Sebelum pandemi, penyuluhan bisa dilakukan pda malam hari. Sebab itu waktu luang bagi petani ternak sehabis bekerja pagi sampai sore di ladang. Namun sekarang hal itu sulit dilakukan demi menegakkan protokol kesehatan,†katanya kepada KRJogja.com, Rabu (3/1/2021).
Dengan bekal materi PKPM dari kampus, para mahasiswa diarahkan berpraktik lebih banyak sesuai ilmu dari perkuliahan yang dikolaborasi dengan pengalaman di lapangan. Antara lain pemberian obat cacing untuk ternak, penyemprotan kandang dengan disinfektan, dan pendataan ternak yang dilaksanakan dari kandang ke kandang. PKPM yang berbobot empat SKS ini dibimbing delapan dosen. Pelaksanaan PKPM akan berlangsung selama satu bulan mulai dari Tanggal 1 Februari – 2 Maret 2021. Dalam pelaksanaannya akan menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah terkait penerapan protokol kesehatan.
Bupati Karanganyar Juliyatmono menjanjikan beasiswa bagi lulusan sekolah menengah untuk bisa berkuliah di Apeka. Per angkatan minimal diisi 17 mahasiswa peraih beasiswa tersebut.
“Satu kecamatan satu orang dikuliahkan ke Apeka. Mereka diandalkan menjadi tenaga ahli peternakan yang akan dikembalikan ke daerahnya. Biar mereka menjadi peternak-peternak hebat di masing-masing kecamatan,†ungkap Juliyatmono. (Lim)