pendidikan

Forum BEM DIY Tegaskan Tak Terlibat dalam Anarkisme Demo UU Cipta Kerja

Selasa, 3 November 2020 | 09:20 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Gubernur DIY Sultan Hamengku X berdialog dengan perwakilan sejumlah mahasiswa yang terhimpun dalam Forum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) DIY. Pertemuan tersebut guna membahas aksi anarkis unjuk rasa Undang Undang Cipta Kerja yang terjadi di kawasan Malioboro pada Kamis (8/10/2020) lalu.

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan Gubernur DIY berdialog mengenai aksi yang sempat rusuh beberapa lalu dengan perwakilan Forum BEM DIY ini karena mengakibatkan ketidaknyamanan bagi berbagai pihak, termasuk para mahasiswa.

Pemerintah pada prinsipnya tidak pernah melarang siapapun untuk melakukan aksi demonstrasi terkait kebijakan atau apapun. Namun dalam setiap kegiatan unjuk rasa harus dipastikan mengantongi izin dari kepolisian.

"Pak Gubernur meminta teman-teman mahasiswa harus pandai membaca situasi. Jika sekiranya dalam menggelar aksi berpotensi untuk ditunggangi pihak-pihak tertentu itu besar, maka diminta untuk menunda. Dengan begitu meminimalisir anarkisme seperti yang terjadi kemarin," tutur Aji usai mendampingi Gubernur DIY menerima audiensi Forum BEM DIY di Bangsal Kepatihan, Senin (2/11/2020).

Baskara Aji menuturkan mahasiswa memang sudah seharusnya bersikap kritis untuk membantu penyelenggaraan pemerintahan agar lebih baik sehingga kepedulian mahasiswa diperlukan. Namun perlu diingat tugas utama mahasiswa adalah belajar sehingga tidak boleh larut dalam kegiatan lain dan melupakan tugas utamanya.

"Pak Gubernur tidak menginginkan teman-teman mahasiswa ini pulang tanpa membawa ijazah sehingga harus bisa membagi waktu dan fokus. Prinsipnya, kami masyarakat DIY siap menjadi orang tua kedua bagi teman-teman mahasiswa rantau sehingga mereka bisa betah dan nyaman belajar di sini, cepat lulus dan membangun daerah asalnya," ungkap Baskara Aji.

Koordinator BEM DIY Muhammad Asfar menyatakan, adanya aksi unjuk rasa yang berujung pada terjadinya tindakan anarkis sempat disesalkan sejumlah kalangan. Karena aksi tersebut tidak sekadar menimbulkan kerugian materi, tapi juga tidak sesuai dengan kultur (budaya) Yogya. Oleh karena itu BEM dari PTN dan PTS DIY merasa perlu bersilaturahmi kepada Gubernur DIY guna meluruskan aksi anarkisme pada aksi beberapa waktu lalu. Karena secara kelembagaan, pihaknya tidak terkait dengan kerusuhan tersebut, hal itu dikarenakan BEM DIY selalu mengupayakan aksi damai.

"Adanya tindakan anarkisme yang terjadi di Yogyakarta pada tanggal 8 Oktober lalu sangat disayangkan sejumlah kalangan. Mengingat kejadian ini sangat tidak mencerminkan kultur DIY yang merupakan miniatur Indonesia dan berisi kaum intelektual serta identik dengan predikat sebagai Kota Pendidikan," kata Asfar.

Lebih lanjut Asfar menambahkan, setiap aksi yang dilakukan murni untuk kepentingan masyarakat dan selalu dilakukan secara damai. Untuk itu pihaknya menegaskan BEM DIY tidak terlibat dalam tindakan anarkis yang terjadi.

"Tidak ada sedikitpun niat untuk melakukan aksi anarkisme. Jadi kami tegaskan BEM DIY tidak ada yang terlibat pada anarkisme awal Oktober lalu. Mudah-mudahan adanya tindakan anarkis itu tidak terulang lagi di DIY yang identik sebagai Kota Pendidikan," terangnya. (Ira/Ria)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB