pendidikan

Pembelajaran di Masa Covid-19, Transformasi Nilai Tak Bisa Daring

Minggu, 3 Mei 2020 | 09:05 WIB
Koordinator UPT Kemendikbud se-DIY Dr Sarjilah MPd saat memberikan laporan pelaksanaan Pekan Pendidikan Jogja ke-3 secara on line (Janu Riyanto)

YOGYA, KRJOGJA.com Pembelajaran dalam jaringan (daring) menjadi solusi di masa Covid-19 yang tidak memungkinkan untuk tatap muka. Namun dengan sistem daring ini, guru hanya bisa menstransfer ilmu pengetahuan, tapi tidak bisa melakukan transformasi nilai ke siswa. Sehingga orang tua harus bisa mengambil alih peran guru untuk melakukan fungsi ini guna membentuk siswa yang cerdas dan bertaqwa.

Hal tersebut seperti diungkapkan Rektor UNY Prof Dr Sutrisna Wibawa MPd saat menjadi pembicra dalam Webinar (seminar online) sebagai kegiatan pembuka dalam Pekan Pendidikan Jogja ke-3 dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diselenggarakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikbud se-DIY, Sabtu (2/5/2020).

Webinar diawali dengan pembukaan Pekan Pendidikan Jogja oleh Sekda DIY Drs Kadarmanta Baskara Aji. Koordinator UPT Kemendikbud se-DIY Dr Sarjilah MPd menjelaskan, animo mengikuti Webinar itu sangat tinggi. Tercatat ada 1.243 pendaftar dari 34 provinsi, tapi karena keterbatasan, penyelenggara hanya mampu melayani 300 peserta yang terdiri dari guru, kepala sekolah, pengawas, widyaiswara dan Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP).

Pada sesi pertama, selain rektor UNY, Webinar juga menampilkan pembicara Sekda DIY dengan tema Penyelenggaraan Pendidikan di Saat Pandemi Covid-19. Pada sesi kedua, menampilkan pembicarai Widyaiswara dan PTP dari PPPPTK Matematika yang membawakan materi Pemanfaatan Google Classroom, Best Practice Diklat E-Pensa dan E-Training Terstruktur.

Sutrisna lebih lanjut menandaskan, pada masa Covid-19 ini, guru, mau tidak mau, siap tidak siap, harus bisa melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan teknologi on line. Karena itu guru harus meningkatkan kompetensi menggunakan aplikasi pembelajaran online.

Peningkatan kompetensi itu sangat penting karena pembelajaran on line tidak hanya memindah proses tatap muka menggunakan aplikasi digital, tetapi ada desain sistem khusus agar lebih efektif dan efisien. Pola pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 ini menjadi utama, tidak hanya sebagai komplemen, karena itu guru harus membiasakan mengajar on line.

“Di tengah pandemi Covid-19 ini, mari kita jadikan momen untuk melakukan lompatan transformasi pembelajaran dari sistem konvensional ke sistem on line atau daring, baik bagi siswa maupun guru,” ajaknya.

Sedangkan Aji Baskara menandaskan, dalam situasi seperti ini, guru tidak boleh kehilangan semangat, “Justru dalam kondisi seperti ini, kreativitas dan inovasi kita, itu ditungu-tunggu. Bagaiman kita bisa kreatif untuk membangun mekanisme pendidikan dan pembelajaran, prosedur maupun kurikulum pembelajaran yang ternyata tidak selamanya bisa reguluer dan bisa normal,” ujarnya.

Pada kesempatan itu Aji yang juga menjabat ketua umum PGRI DIY itu menginformasikan bahwa dana Bos dan Bosda bisa redesign untuk membeli paket data untuk guru dan siswa guna kepentingan pembelajaran daring.

“Kalau masih kurang bisa mengajukan pembiayaan tak terduga. Untuk SD dan SMP bisa mengajukan ke Pemda. Sedang untuk SMP dan SMK mengajukan lewat Dinas Pendidikan ke Gugus Tugas Covid-19 DIY,” terangnya. (Jan)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB