Saat ini masih banyak guru yang salah memahami project based learning. Pembelajaran berbasis proyek tidak hanya sekadar melakukan sebuah proyek, namun proyek tersebut harus memiliki dampak pada kehidupan siswa sehari-hari.
Proses project based learning diawali dengan proses siswa mengajukan pertanyaan tentang suatu masalah yang diamati. Selanjutnya siswa diberikan kesempatan untuk bertukar pikiran dan mendiskusikan ide-ide mereka untuk memecahkan masalah. Setelah itu siswa dapat merancang prototype solusi dimana mereka dapat berkreasi menemukan pilihan-pilihan solusi yang dapat dilakukan untuk merespon masalah yang mereka temukan sebelumnya. Terakhir dilakukan pengujian yang memungkinkan siswa mengetahui seberapa baik produk atau layanan mereka bekerja dalam lingkungan nyata.
“Perubahan dalam pendidikan adalah hal yang pasti. Namun, guru tetap menjadi kunci dalam menyelenggarakan kurikulum apapun. Setiap guru perlu menyadari perannya sebagai penggerak budaya belajar, agar tujuan utama pendidikan yaitu peningkatan kompetensi murid, benar-benar tercapai,” pungkas Illona.(Ati)