pendidikan

SD Kepuharjo Integrasikan Mitigasi Bencana dalam Pembelajaran

Kamis, 23 Oktober 2025 | 16:47 WIB
SD Kepuharjo (Dok. BPMp DIY)

Krjogja.com - SLEMAN – Hidup berdampingan dengan ancaman Gunung Merapi bukan hal baru bagi warga SD Negeri Kepuharjo, Cangkringan. Sekolah yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) 3 dengan jarak hanya sekitar 10 kilometer dari puncak Merapi ini justru menjadikan kebencanaan sebagai bagian dari pembelajaran.

“Kami selalu mempersiapkan diri lahir batin dengan mengimplementasikan prosedur mitigasi bencana,” ujar Kepala SD Kepuharjo, Joko Supranto, saat ditemui tim Pubkom BPMP DIY, Selasa (21/10/2025). Menurutnya, siswa perlu memahami langkah-langkah mitigasi agar siap menghadapi situasi darurat.

Materi mitigasi, kata Joko, kini diintegrasikan ke dalam pembelajaran. “Anak-anak diajarkan cara mengurangi risiko bencana melalui kegiatan belajar sehari-hari. Jadi, mereka tidak hanya tahu teori, tapi juga siap bertindak,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Desty Oktaviani, guru kelas 5 sekaligus koordinator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Ia mengisahkan bahwa SD Kepuharjo merupakan hasil penggabungan SD Petung dan SD Batur setelah SD Petung hancur akibat erupsi Merapi tahun 2010.

Baca Juga: Kemenhub Siapkan Program Mudik Gratis untuk Dukung Kelancaran Nataru 2025/2026

“Sebagai sekolah yang pernah menjadi korban, kami harus tangguh dan siap menghadapi ancaman serupa,” ujarnya.

Desty bahkan menulis tesis S2 tentang mitigasi bencana dan menyusun buku flipbook edukatif bertema Aman Bencana. Buku ini berisi penjelasan mengenai karakteristik gunung berapi, langkah persiapan ketika aktivitas meningkat, hingga video simulasi evakuasi.

“Siswa belajar, menonton, lalu praktik langsung evakuasi menuju titik kumpul,” jelasnya.

Untuk memastikan keberlanjutan pembelajaran, SD Kepuharjo juga memiliki sister school di SD Negeri Kiaran 1. “Jika terjadi erupsi, kegiatan belajar akan dilanjutkan di sana,” tambah Desty.

Melalui pembelajaran berbasis mitigasi ini, SD Kepuharjo tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh dan siap menghadapi bencana, mewujudkan sekolah aman di bawah kaki Merapi dengan penuh kesiapsiagaan.(*)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB