PEKANBARU, KRJOGJA.com - Keterbatasan anggaran Pemerintah dalam membangun proyek infrastruktur perlu disiasati dengan skema pendanaan yang tepat. Hal itu agar proyek strategis nasional bisa berjalan sesuai target, sehingga bisa menopang pertumbuhan ekonomi.
Selain meringankan beban anggaran, skema pembiayaan juga harus menguntungkan bagi swasta atau perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai mitra kerja sama Pemerintah. Dengan demikian, semakin banyak perusahaan swasta dan BUMN yang tertarik berpartisipasi dalam proyek yang menggunakan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau yang juga dikenal dengan Public Private PartNership (PPP).
Direktur Utama PT Adhi Jalintim Riau, Pulung Prahasto saat meninjau proyek preservasi Jalan Lintas Timur (Jalintim) Riau di Pekanbaru, Jumat (10/12/2021) mengatakan sebagai anak perusahaan salah satu BUMN konstruksi yaitu Adhi Karya, pihaknya berupaya mendukung pembangunan proyek-proyek infrastruktur strategis Pemerintah.
“Untuk proyek KPBU Jalintim Riau kami menawarkan skema Available Payment Method†yang menarik ke PUPR. Sebab, Kementerian tidak mengeluarkan anggaran sekaligus senilai 1,6 triliun rupiah, tetapi secara bertahap selama 15 tahun,†jelas Pulung.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.