"Saya akui asmosfir semua peserta dalam mengikuti BK PON berbeda dengan kejurda, kejurnas dan kejuaraan antarklub lainnya. Asmosfir dalam BK PON sangat tinggi. Untuk itu dengan mengucapkan Bismillah, mari kita membuat legisi dan berjuang bikin sejarah agar para atlet bulutangkis lolos ke PON 2024," katanya.
"Apalagi DIY gudangnya atlet bulutangkis yang mampu tampil di tingkat nasional seperti Finarsih, Ratnasari dan banyak lagi yang lainnya,” imbuh Djoko Pekik.
Sementara itu, Sekum Pengda PBSI DIY Sukiman Hadiwidjojo yang mewakili Ketum KONI DIY mengatakan, pelaksanaan BK PON cabor bulutangkis wilayah 3 yang akan berlangsung di GOR Among Raga, mulai Sabtu-Senin (19-21/8/2023) mendatang diikuti sebanyak 4 provinsi.
Selain tuan rumah DIY, juga melibatkan tim tangguh Jateng, Banten dan Bali. “Tentunya kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Djoko Pekik dan jajarannya yang telah memberi motivasi dan membantu tim bulutangkis DIY sejak dari pelatda BK PON hingga penyelenggaraan BK PON di GOR Among Raga," katanya.
"Selanjutnya apapun kondisinya sebagai tuan rumah, bukan lagi menyangga, tapi mikul kiwo-tengen (menyangga kiri-kanan) isi, tapi neng beban, yaitu beban penyelenggaraan, tentunya penyelengggaraannya lancar dan DIY lolos ke PON 2024,” ungkap Sukiman.
Dalam menghadapi event BK PON cabor bulutangkis di GOR Among Raga, PBSI DIY mendaftarkan ke PP PBSI sebanyak 26 atlet, tapi sesuai peraturan PP PBSI akhirnya setelah melewati seleksi terpilih sebanyak 7 pemain putra dan 7 pemain putri.
“Meski PP PBSI menetapkan 7 atlet putra dan 7 atlet putri, tapi kita dari PBSI DIY menyiapkan 4 atlet tambahan lagi terdiri dua atlet putra dan dua atlet putri sebagai cadangan,” imbuh Sukiman. (*)
