WJNC 2023 Usung Tema Pandawa Mahabisekha

Photo Author
- Senin, 25 September 2023 | 00:05 WIB
Kemeriahan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #4 memperingati HUT ke-263 di kawasan Tugu. (Foto : Evi Nur Afiah/KR dok)
Kemeriahan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #4 memperingati HUT ke-263 di kawasan Tugu. (Foto : Evi Nur Afiah/KR dok)


KRjogja.com - YOGYA - Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) tahun ini memasuki usia ke-8 sebagai puncak rangkaian acara HUT ke-267 Kota Yogyakarta.

WJNC merupakan karnaval jalanan (Art on the street) yang menggabungkan tokoh dan lakon pewayangan, melibatkan seni koreografi, busana, serta musik kontemporer.

Selain itu, untuk ketiga kalinya WJNC masuk 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Seperti tahun-tahun sebelumnya, event WJNC #8 akan dilaksanakan 7 Oktober 2023 di Kawasan Tugu Yogyakarta mulai pukul 18.00 WIB dan ditayangkan secara live streaming melalui channel YouTube : Pemkot Yogyakarta dan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta.

Baca Juga: Layanan Inklusi untuk Penyandang Tuna Rungu Bakal Diberikan di 19 GraPARI Telkomsel

"Sebagai bagian inovasi kami sebagai penyelenggara, karnaval tahun ini akan memiliki dua titik start. Mulai dari Jalan Pangeran Diponegoro dan Jalan Jenderal Sudirman. Titik display karnaval juga akan dibagi menjadi dua, area Tugu Pal Putih dan Jalan Margo Utomo," kata panitia acara Andrini Wiramawati SSn, Minggu (24/9/2023).

Ditambahkan, WJNC #8 memiliki kebaruan dengan adanya WJNC Fest yang merupakan rangkaian event pra WJNC #8. Tujuannya agar wisatawan dapat merasakan suasana WJNC sebelum acara puncak dilaksanakan.

Rangkaian WJNC Fest terdiri dari event Kampung Wayang, Citraleka, Rembug Pakeliran, Gandamana, Ngambah Jumantara, Gelung Minangkara, Saiyeg Saeka Kapti dan Jagaddhita.

Baca Juga: Kebakaran Hutan dan Lahan di Lereng Gunung Sumbing Bisa Dikendalikan

Pementasan WJNC #8 2023 mengambil tema 'Pandawa Mahabisekha'. Cerita ini termasuk carangan dalam Mahabarata yang diciptakan era Sri Sultan Hamengku Buwono X. Pandawa Mahabhiseka menceritakan Ratu Kerajaan Parangwiduri, Ratu Sukmengkoro. Sang ratu memerintahkan patih Surawati untuk meminta restu kepada Sang Hyang Bathara Guru yang ingin menguasai para raja di jagad raya. Namun, Bathara Guru tidak merestuinya, sehingga terjadi peperangan antara para dewa dengan Surawati beserta prajurit raseksi.

Peserta karnaval berasal dari 14 kemantren yang ada di Kota Yogyakarta. Setiap kemantren mengusung penokohan wayang masing-masing. Penokohan wayang yang diusung, yaitu Bathara Guru dan Para Bidadari, Ratu Sumengkoro dan Prajurit Raksasa Putri, Resi Garuda Pancaretno dan Cantrik, Kresna dan Para Pandawa, Garuda Malihan, Punokawan, Klanthang Kenya dan Para Raksasa Putri, Srikandi dan Bathari Uma, Duryudono dan Surowati, Suling Wasiat, Kurawa, Larasati, Istri Pandawa, dan Para Dewa.

"Dengan WJNC #8 dan WJNC Fest ini kami mengajak masyarakat menjalani dinamika kehidupan sesuai kondisi sosial dan keterbukaan informasi pasca terlepas dari belenggu pandemi. Kami berharap agenda tahunan ini dapat meningkatkan lama tinggal wisatawan, jumlah wisatawan dan belanja wisatawan. Sehingga benar-benar dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi pelaku pariwisata dan masyarakat Yogyakarta," ucapnya. (Feb)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X