Malaysia Kirim Surat ke Indonesia Terkait Kabut Asap

Photo Author
- Jumat, 6 Oktober 2023 | 11:30 WIB
Ilustrasi pergerakan kabut asap dari Sumatra ke Malaysia selatan dan Singapura. (NASA)
Ilustrasi pergerakan kabut asap dari Sumatra ke Malaysia selatan dan Singapura. (NASA)


KRjogja.com - KUALA LUMPUR - Malaysia telah mengirimkan surat kepada Indonesia dalam upaya menyelesaikan masalah kabut asap lintas batas yang berdampak pada negara tersebut.

Natural Resources, Environment and Climate Change (NRECC) atau Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim (NRECC) Nik Nazmi Nik Ahmad mengatakan surat telah dikirimkan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Indonesia, Siti Nurbaya Bakar sebagai tindak lanjut masalah kabut asap.

Hal ini menyusul pernyataan Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim pada 3 Oktober 2023 bahwa ia telah menginstruksikan Nik Nazmi untuk berkoordinasi dengan rekan-rekannya di ASEAN, untuk menyelesaikan masalah kabut asap lintas batas.

"Kami telah mengirimkan surat kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia mengenai masalah (kabut lintas batas) menyusul pernyataan Perdana Menteri kemarin (3 Oktober 2023)," kata Nik Nazmi kepada media usai menghadiri Pameran dan Konferensi Internasional Greentech dan Eco Products Malaysia (IGEM) seperti dikutip dari The New Straits Times, Kamis (5/10/2023).

Baca Juga: Kejutan, Ketua Demokrat Sragen Pilih Maju Caleg

Ia menambahkan, seluruh negara ASEAN termasuk Indonesia telah menandatangani Perjanjian ASEAN tentang Polusi Asap Lintas Batas pada tahun 2002.

Perjanjian tersebut merupakan perjanjian lingkungan hidup yang mengikat secara hukum oleh negara-negara anggota ASEAN untuk mengurangi polusi asap di Asia Tenggara.

Perjanjian tersebut mengakui bahwa polusi asap lintas batas yang diakibatkan oleh kebakaran lahan dan atau hutan, harus dimitigasi melalui upaya nasional dan kerja sama internasional.

Hingga Rabu 4 Oktober siang, hanya dua wilayah – Sri Aman dan IPD Serian di Sarawak – yang mencatat Air Pollution Index (API)vatau Indeks Pencemaran Udara yang tidak sehat masing-masing sebesar 115 dan 101.

Baca Juga: Dari NasDem, Menteri LHK Siti Nurbaya Tetap di Kabinet Jokowi

Sebelumnya pada Selasa 3 Oktober pagi, tujuh lokasi di seluruh negeri mencatat pembacaan API tidak sehat melebihi 100, terutama di wilayah Lembah Klang dan Seremban, namun pada Rabu pagi tersapu oleh curah hujan.

Pekan lalu, Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Hidup Wan Abdul Latiff Wan Jaffar mengaitkan kabut asap terbaru di negara ini dengan ratusan kebakaran hutan di Indonesia. Dia menambahkan kebakaran tersebut memperburuk polusi udara di pantai barat negara itu dan di Sarawak di Pulau Kalimantan bagian Malaysia.

Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Hidup Wan Abdul Latiff Wan Jaffar juga mengatakan citra satelit menunjukkan 52 titik api kebakaran hutan di Sumatera dan 264 di Kalimantan, menurut laporan dari ASEAN Specialized Meteorological Centre (ASMC) yang berbasis di Singapura, yang melacak kabut asap yang mempengaruhi Asia Tenggara.

Baca Juga: Hari Ini Kaesang Pangarep Bakal Bertemu Haedar Nashir

Namun Wan Abdul Latiff Wan Jaffar mengatakan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membantah tudingan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia menyeberang ke Malaysia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X