Tuntaskan Eradikasi Frambusia, Puskesmas Wonosalam ll Lanjutkan Sosialisasi dan Pemeriksaan Siswa SD

Photo Author
- Rabu, 11 Oktober 2023 | 20:21 WIB
Programer Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Puskesmas Wonosalam ll saat memeriksa bekas luka pada siswa SD di wilayah kerja puskesmas. (Foto: Sari Jati)
Programer Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Puskesmas Wonosalam ll saat memeriksa bekas luka pada siswa SD di wilayah kerja puskesmas. (Foto: Sari Jati)

Krjogja.com, DEMAK – Diterimanya Rekomendasi Eradikasi Frambusia dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada Kabupaten Demak September lalu tentu menjadi kabar gembira bagi semua elemen yang terlibat.

Tak terkecuali Puskesmas Wonosalam ll, yang komitmen mencapai Eradikasi Frambusia dengan melanjutkan sosialisasi dan pemeriksaan pada siswa SD sederajat. Serta rutin meng-entry secara online.

Kepala Puskemas Wonosalam ll Muazaroh SKM MKes menerangkan, Frambusia merupakan penyakit kulit menular yang penularannya terjadi dari getah luka penderita, yang secara langsung bersentuhan dengan kulit orang sehat dengan luka terbuka pula.

Baca Juga: Jalan Usaha Tani, Upaya Efisiensi Distribusi Hasil Bumi

Serta kurangnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat.

"Sebab Frambusia sering terjadi pada lingkungan yang kumuh. Di samping juga pada orang dengan kebiasaan hidup tidak bersih dan sehat" tuturnya, Rabu (11/10/2023).

Diharapkan kegiatan deteksi dini ini semakin memutus rantai penularan frambusia di lingkungan sekolah. Selain itu apabila ditemukan penyakit Frambusia pada siswa dapat segera dilakukan pengobatan di Puskesmas Wonosalam II.

Baca Juga: Wedang Ronde Ampuh untuk Hangat Badan, di Jogja Ini Rekomendasi Tempatnya

Kegiatan Sosialisasi dan Pemeriksaan Frambusia di SD kali ini dilaksanakan oleh Abdul Syukur selaku Programer Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) bersama Desy Aviolina yang bertugas sebagai Promotor Kesehatan.

Selain dilakukan pemeriksaan fisik siswa sebagai bagian deteksi dini, siswa juga di berikan pemahaman mengenai penyakit Frambusia.

Berdasarkan hasil kegiatan pemeriksaan, ditemukan siswa dengan infeksi kulit. Akan tetapi setelah dilakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) Frambusia hasilnya negatif.

Baca Juga: Monyet Ekor Panjang Meresahkan Warga Lereng Gunung Merapi, Ini Faktanya

Kepada pihak sekolah juga disampaikan hasil dari Rapid Diagnostic Test (RDT) Frambusia dan edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sehingga siswa yang mengalami infeksi kulit atau gatal-gatal tidak menularkan kepada teman sekolahnya. (Hum DKK/ssj)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X