Gibran Selalu Dikaitkan Dengan Sosok Ini, Berikut Profil Sutan Sjahrir

Photo Author
- Rabu, 25 Oktober 2023 | 10:30 WIB
Sutan Sjahrir (tirto.id)
Sutan Sjahrir (tirto.id)


KRjogja.com - YOGYA - Nama tokoh kemerdekaan sekaligus perdana menteri pertama RI, Sutan Sjahrir belakangan ini selalu disebut-sebut. Hal itu setelah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebutnya sebagai sosok pemimpin muda yang patut diteladani karena menjadi perdana menteri saat berusia 36 tahun.

Airlangga menceritakan sejarah itu saat mengusulkan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto. Pengumuman itu disampaikan saat rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Sabtu, 21 Oktober 2023 dan selalu mengaitkan tokoh bangsa itu dengan sosok putra sulung Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga: Perjalanan Gibran Mengenyam Pendidikan di Singapura dan Australia Sampai Jadi Cawapres

"Kenapa Partai Golkar berpikir anak muda? Kita punya sejarah, contohnya Sutan Sjahrir menjadi PM pertama sejak Indonesia diproklamirkan oleh Soekarno-Hatta. Umur Sutan Sjahrir 36 tahun, dia adalah Kepala Eksekutif atau kepala pemerintahan," kata Airlangga.

Airlangga menilai Gibran yang kini berusia 36 tahun dapat mengikuti kiprah seorang Sutan Sjahrir. Saat ini Gibran menjabat Wali Kota Solo, tugas yang diembannya sejak tahun 2021. “Sama-sama muda,” ujar Airlangga.

Lalu, siapa sebenarnya Sutan Sjahrir? Bagaimana sepak terjangnya untuk Nusantara? Sutan Sjahrir lahir di Padang Panjang pada 4 Maret 1909. Sjahrir memegang peran penting selama masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari tahun 1945 hingga 1950.

Baca Juga: Rencana Aksi Kemendikbudristek Lindungi Warisan Budaya Indonesia

Dirinya menjadi wakil Indonesia dalam perjanjian dengan Belanda yang salah satunya ialah Perjanjian Linggarjati. Ia juga ikut dalam diplomasi tahun 1949 menjelang pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda. Wilayah Indonesia menjadi lebih sempit dari sebelumnya.

Kala pendudukan kolonial Belanda, Sjahrir dan Hatta yang berasal dari satu daerah sama-sama pernah menempuh pendidikan di Negeri Kincir Angin. Sekembalinya di Indonesia, ia mendirikan Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru).

Namun organisasi ini dibubarkan pemerintah kolonial dan pengurusnya ditangkap serta diasingkan. Sjahrir diasingkan oleh kolonial ke Boven Digoel hingga berlanjut ke Banda Naira sampai 1942.

Baca Juga: Prabowo - Gibran Akan Daftar ke KPU Hari Ini, Rabu 25 Oktober 2023

Pada masa pendudukan Jepang, Sjahrir menjadi salah satu tokoh yang memiliki perbedaan pendapat dengan Soekarno, khususnya soal metode perjuangan. Dirinya merupakan orang yang keras dan mengecam siapa saja yang bekerja sama dengan Jepang saat itu. Sjahrir menjadi pimpinan organisasi bawah tanah untuk melawan Jepang.

Meski demikian, pendiriannya itu ternyata memberikan manfaat. Soekarno menggandeng sosok Sjahrir, termasuk menjadikannya perdana menteri kala itu. Hal ini sebagai cara untuk meyakinkan negara barat bahwasannya Indonesia bukanlah negara buatan Jepang.

Pilihan jatuh pada Sjahrir karena ia merupakan orang yang tidak dicap sebagai antek Jepang. Pada masa kemerdekaan di era Pemerintahan Soekarno, Sutan Sjahrir menjadi salah satu tokoh yang berseberangan politik dengan Soekarno.

Pemimpin Partai Sosialis Indonesia (PSI) itu dianggap berbahaya oleh Soekarno dengan gerakan bawah tanah serta nyalinya yang tinggi. Ia kemudian dipenjarakan di Jakarta dan sempat dipindahkan ke Madiun. Syahrir meninggal pada 9 April 1966 di Zurich, Swiss saat menjalani pengobatan penyakit stroke yang dideritanya sejak ia dipenjara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X