Tambah Pedas, Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp72.000

Photo Author
- Senin, 30 Oktober 2023 | 12:45 WIB
Harga cabai terus mengalami kenaikan. (Wahyu imam ibadi)
Harga cabai terus mengalami kenaikan. (Wahyu imam ibadi)


Krjogja.com - SUKOHARJO - Harga cabai rawit merah terus mengalami kenaikan tidak terkendali disebabkan karena stok barang terbatas. Harga sekarang tembus Rp 72.000 per kilogram. Pemerintah diminta turun membantu untuk menekan harga mengingat kondisi sekarang masih kemarau panjang dan sebentar lagi menghadapi Natal dan Tahun Baru 2024.

Pedagang Pasar Kartasura Rahayu, Senin (30/10) mengatakan, harga cabai rawit merah terus mengalami kenaikan dan sekarang tembus Rp 72.000 per kilogram. Harga tersebut masih dimungkinkan naik lagi kedepan karena stok barang dipasaran terbatas. Disisi lain, permintaan masyarakat mengalami peningkatan. Tidak seimbangnya stok dan permintaan membuat harga naik.

Baca Juga: Indeks Bisnis UMKM BRI Q3-2023 & Ekspektasi Q4-2023: Pelaku UMKM Masih Kuat dan Prospektif

Pedagang sudah meminta tambahan stok barang khususnya cabai rawit merah kepada petani dan pengepul. Namun kiriman barang tetap dibatasi untuk pemerataan kepada pedagang lain. Selain itu juga karena pengaruh terbatasnya pasokan cabai dari petani kepada pengepul karena hasil panen terbatas.

"Harga cabai terus naik dan paling tinggi terjadi pada cabai rawit merah tembus Rp 72.000 per kilogram. Padahal Minggu lalu harga cabai rawit merah masih Rp 62.000 per kilogram. Artinya ada kenaikan Rp 10.000 dibanding minggu lalu," ujarnya.

Rahayu menjelaskan, harga cabai per Senin (30/10) mengalami kenaikan. Cabai rawit merah naik Rp 4.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 68.000 per kilogram naik menjadi Rp 72.000 per kilogram, cabai rawit hijau naik Rp 5.000 sebelumnya Rp 42.000 per kilogram naik menjadi Rp 47.000 per kilogram, cabai merah besar teropong naik Rp 1.000 dari sebelumnya Rp 39.000 per kilogram naik menjadi Rp 40.000 per kilogram. Sedangkan harga cabai merah keriting stabil Rp 42.000 per kilogram."Hasil panen cabai petani tidak maksimal karena cuaca panas pengaruh El Nino," lanjutnya.

Baca Juga: Imbas Kebakaran Hutan, Pipa Saluran Air di Lereng Gunung Merbabu Rusak

Pedagang Pasar Kartasura Sugeng mengatakan, harga cabai diperkirakan masih bisa terus mengalami kenaikan karena pengaruh fenomena alam El Nino. Sebab kondisi lahan pertanian sekarang masih kering dan berdampak pada hasil panen cabai. Cuaca panas juga membuat petani harus kerja keras agar bisa mendapatkan hasil panen maksimal. Dengan demikian maka bisa menambah stok barang di pedagang.

"Kalau hasil panen cabai dari petani tidak maksimal dan mengalami penurunan maka barang yang dikirim ke pedagang juga terbatas. Akibatnya harga ikut naik dan kemungkinan harga masih bisa terus naik sekarang karena masih musim kemarau," ujarnya.

Baca Juga: Kirab Pemilu 2024 Sarana Integrasi Bangsa

Sugeng mengatakan, harga cabai khususnya jenis rawit merah mengalami kenaikan paling tinggi. Sebab selain stok terbatas juga dipengaruhi karena permintaan masyarakat masih tinggi.

"Kebutuhan pokok sayuran lainnya juga mengalami kenaikan harga. Sama karena lahan pertanian kering pengaruh El Nino," lanjutnya.

Pedagang Pasar Ir Soekarno Sukoharjo Tutik mengatakan, harga gula pasir mengalami kenaikan sejak beberapa Minggu lalu. Apabila harga gula pasir normal sekitar Rp 13.000-Rp 14.000 per kilogram maka sekarang naik Rp 2.000 per kilogram menjadi Rp 16.000 per kilogram. "Penyebabnya tidak tahu. Sekarang harga gula pasir naik Rp 16.000 per kilogram. Kemungkinan karena pasokan ke pedagang terbatas. Pedagang menerima barang sudah dari sana harganya naik," ujarnya.

Baca Juga: Kirab Pemilu 2024 Sarana Integrasi Bangsa

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, mengatakan, El Nino sangat berpengaruh pada penyediaan barang dan harga bahan pokok pangan sekarang. Sebab cuaca sangat panas dan tidak ada hujan mempengaruhi produksi pertanian. Namun demikian, penyediaan barang tetap akan dipenuhi dengan melibatkan sejumlah pihak terkait salah satunya Bulog.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X