KRjogja.com - BANTUL - Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2023 yang dilaksanakan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Konferensi Waligereja Indonesia (PSE KWI) tahun ini terasa berbeda dengan launching Project Revitalisasi Gerakan HPS Gereja Katolik Sebagai Upaya Mewujudkan Pangan Berkeadilan Sosial - Ekonomi - Ekologi Melalui Program Piloting 2024 -2032.
"Didesain sebagai sebuah upaya riil terkait dengan misi penyelamatan kehidupan manusia yang mewujud sebagai upaya penanganan dalam bidang pangan dari hulu ke hilir. Bergulirnya semangat revitalisasi ini perlu disikapi, dipahami dan direalisasikan melalui tindakan nyata untuk membuktikan adanya keseriusan dalam upaya penanganannya," tutur Ketua Tim HPS Komisi PSE KWI RD. Ewaldus PR, usai launching, Rabu (1/11/2023) di Gereja HKTY Ganjuran, Bantul.
Didukung MGR Samuel Oton Sidin OFMCap sebagai Ketua Komisi PSE KWI, lanjutnya akan mengupayakan pelibatan sebanyak mungkin pihak, organisasi maupun personal yang terpanggil dan atau secara aktif mendukung serta melakukan aksi agar Gerakan HPS tidak semata menjadi kegiatan seremoni atau selebrasi yang tidak berdampak namun sungguh mampu mendagingkan sabda sebagai buah dari iman kristiani.
Baca Juga: CODA Adakan Pameran The Thing di Gedung PDIN
Rangkaian Peringatan HPS dan Launching Project ini akan berlangsung dari Senin (30/10) hingga Rabu, (1/11/2023) di Rumah Retret Panti Semedi dan Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Mengundang para Ketua Komisi PSE dari 37 Keuskupan.
"Para narasumber yang ahli dalam bidangnya memberikan pemahaman dalam seminar-seminar yang digelar, mencakup topik-topik seperti tantangan pangan di Indonesia, spiritualitas Kristiani terkait pangan, dan upaya membangun keberlanjutan gerakan pangan gereja di Indonesia," jelasnya.
Disebutkam narasumbet Prof. Dr. Ir. Dwi Andreas Santosa, MS, (Pangan Indonesia: Tantangan, Permasalahan dan Opsi Solusi), Rm.Benedictus Hari Juliawan, SJ (Spiritualitas Kristiani: Bagaimana Gereja Memposisikan Diri dalam Permasalahan Pangan), serta Rm. Petrus Sunu Hardiyanto, SJ yang membahas mengenai bagaimana Membangun Sustainabilitas Gerakan Pangan Gereja Indonesia.
Baca Juga: NasDem Jawab Perkembangan Survei Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
Selain seminar, acara yang dilaksanakan di dua lokasi yang berbeda yaitu RPCB Syantikara (30-31 Oktober 2023) dan di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran (1 November 2023) ini juga menyelenggarakan sesi diskusi yang membahas masalah pangan dimasing-masing keuskupan serta realisasi kontribusi gereja katolik dalam upaya penanganan masalah dan selanjutnya ditutup dengan acara seremoni launching Project.
"Peserta juga membawa contoh pangan lokal selain beras sebagai gambaran keanekaragaman pangan di Indonesia. "Peserta juga mengenakan pakaian daerah sederhana dalam acara misa penutupan dan launching proyek, Rabu (1/11/2023) tadi," jelasnya.
Ditambahkan Peringatan Hari Pangan Sedunia 2023 dan peluncuran proyek revitalisasi ini merupakan langkah penting memecahkan masalah pangan di Indonesia yang semakin mendesak, baik akibat perubahan iklim maupun perilaku manusia terhadap pangan. "Komitmen, kesungguhan, dan dukungan dari semua pihak diharapkan akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan pangan berkeadilan sosial, ekonomi, dan ekologi di Indonesia," pungkasnya. (Vin)
