KRjogja.com - BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Bantul menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi Bantul 2023 di Lapangan Paseban Bantul , Selasa ( 28/11) . Selaku pembina upacara Sekda Kabupaten Bantul, Agus Budiraharjo SKM MKes, dan melibatkan, TNI- Polri, OPD terkait maupun relawan.
Sekda Bantul mengemukakan, apel hari ini merupakan ajang gelar pasukan dan peralatan seluruh potensi penanggulangan bencana di Kabupaten Bantul dalam menghadapi kejadian hidrometeorologi yang diperkirakan akan segera hadir di akhir 2023 hingga awal 2024. Frekuensi dan jumlah kejadian banjir , tanah longsor , cuaca ekstrim dan gelombang tinggi diperkirakan akan meningkat selama periode tersebut. "Meskipun sesungguhnya ,saat ini masih bertarung dengan dampak musim kemarau yang cukup panjang, yakni kekeringan," ungkapnya.
Berdasarkan catatan kejadian yang dimiliki pusat data dan Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Bantul, Kabupaten Bantul pernah mengalami kejadian hidrometeorologi yang cukup parah pada 2017 dan 2019 akibat siklon tropis Cempaka dan Savanna. Kedua siklon ini mengakibatkan terjadinya banjir , tanah longsor, dan cuaca ekstrim yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Bantul.
Berkaca pada kejadian 2017 dan 2019 tersebut, maka diperlukan langkah- langkah penanggulangan bencana hidrometeorologi yang melibatkan koordinasi antara pemerintah, masyarakat , akademisi, media massa dan dunia usaha secara komprehensif.
" Untuk itu, saat ini pemerintah telah menyiapkan langkah - langkah antisipasi bencana hidrometeorologi mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat masyarakat yang berpotensi terdampak bencana tersebut," papar Sekda Bantul.
Dalam kesempatan tersebut diserahkan bantuan sarana prasarana penanganan bencana kepada kelompok relawan di wilayah rawan bencana. ( Jdm.)