Indonesia Masuk 10 Besar Negara Manufaktur Dunia, Terbesar di ASEAN

Photo Author
- Minggu, 24 Desember 2023 | 14:05 WIB
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat Indeks Kepercayaan Industri (IKI) per Februari 2023 mengalami peningkatan. IKI merupakan tingkat optimisme industri manufaktur terhadap kondisi ekonomi. (Liputan6.com/HO/Dharma)
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat Indeks Kepercayaan Industri (IKI) per Februari 2023 mengalami peningkatan. IKI merupakan tingkat optimisme industri manufaktur terhadap kondisi ekonomi. (Liputan6.com/HO/Dharma)


KRJOGJA.com - Jakarta - Indonesia masuk dalam 10 besar penyumbang produk manufaktur dunia, sekaligus satu-satunya negara ASEAN di daftar yang dikeluarkan oleh safeguardglobal.com.

Berdasarkan publikasi tersebut, Indonesia berkontribusi sebesar 1,4 persen kepada produk industri manufaktur global. Posisi prestisius ini merupakan kenaikan yang berarti, karena pada empat tahun yang lalu, Indonesia masih berada di posisi 16.

Menurut Menperin, kenaikan peringkat tersebut juga menandakan bahwa sektor manufaktur memberikan multiplier effect kepada sektor lainnya. Sebagai gambaran, dengan meningkatnya output industri, sektor transportasi juga akan meningkat, demikian juga dengan sektor energi, pertanian, perkebunan, dan kelautan yang merupakan sumber-sumber bahan baku dan faktor-faktor input produksi bagi sektor manufaktur.

Baca Juga: Jawa Timur Kunci Kemenangan Prabowo-Gibran Satu Putaran

Posisi Indonesia

Posisi Indonesia di jajaran manufaktur dunia diperkuat oleh nilai output industri yang terus meningkat pada periode 2020 hingga September 2023. Di 2020, nilai output industri tercatat USD210,4 Miliar, meningkat ke USD228,32 Miliar pada 2021, dan kembali meningkat sebesar USD241,87 Miliar di tahun 2022. Sementara, hingga September 2023, nilai output industri telah mencapai sekitar USD192,54 Miliar.

Meningkatnya daya saing sektor industri di Indonesia juga didukung oleh realisasi investasi, baik dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA).

Baca Juga: Airlangga Hartarto Puji Gibran, Cerminkan Golkar Saat Debat

Investasi di sektor industri manufaktur terus menunjukkan peningkatan, dari Rp213,4 Triliun pada 2020, menjadi Rp307,6 Triliun di 2021, kemudian mencapai Rp457,6 Triliun pada 2022.

“Pada Januari hingga September 2023, investasi di sektor manufaktur telah tercatat hingga Rp413 Triliun,” jelas Menperin.

Baca Juga: Jemaah Wanita Gus Iqdam Curhat Suaminya Digondol Garanganwati Super Gemoy

Kementerian Perindustrian mengemban tugas untuk membangun negeri melalui industri sebagaimana diamanatkan dalam Kebijakan Industri Nasional yang berorientasi pada pemerataan, persebaran, dan pertumbuhan. “Pembangunan industri harus memberikan dampak positif bagi masyarakat serta secara nasional berkontribusi signifikan dalam pertumbuhan perekonomian negara Indonesia,” tegasnya.

Produk industri manufaktur juga terbukti merambah pasar ekspor, ditunjukkan oleh dominasi sektor industri manufaktur pada total ekspor Indonesia.

Ekspor industri manufaktur yang pada 2020 tercatat sebesar USD131,09 Miliar, meningkat menjadi USD177,2 Miliar pada 2021. Di tahun 2022, angka ekspor sektor ini mencapai USD206,06 Miliar atau meningkat 16,29 persen dari capaian di tahun sebelumnya. Sedangkan pada Januari hingga November 2023, angkanya mencapai USD171,23 Miliar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X