KKN Mubaligh Hijrah, Bisa Dilanjutkan usai Ramadan

Photo Author
- Jumat, 5 April 2024 | 20:42 WIB
 masjid menjadi Sentral kegiatan mahasiswa KKN mubaligh hijrah tahun ini (istimewa)
masjid menjadi Sentral kegiatan mahasiswa KKN mubaligh hijrah tahun ini (istimewa)


Krjogja.com Yogya Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mubaligh hijrah PWM DIY ternyata memiliki dampak bagus dalam dakwah langsung kepada masyarakat. Selama ini KKN yg sering disamakan dengan kegiatan mahasiswa turun ke desa desa dan membuat aktifitas fisik, seperti membuat pagar, mengecat pos ronda, membuat plangisasi atau membuat gapura dan kegiatan edukasi lain kepada masyarakat--lebih mengena dengan program dakwah dibalut KKN.

Masjid menjadi Sentral kegiatan mahasiswa dan jama'ah serta remaja masjid lebih dekat dan akrab dan mudah melakukan edukasi dan motivasi dalam dakwah. Sebagaimana disampaikan oleh wakil Ketua PWM DIY M Ridwan Furqoni, program mubaligh hijrah dan disentralkan di masjid masjid lebih memiliki nilai dakwah dan lebih memudahkan menyerap aspirasi dan kondisi umat.

Baca Juga: Pemkot Salatiga Siapkan Tim Khusus 'Bedhah Bumi' Makam Saat Lebaran

 

"Alhamdulillah sangat efektif dan sangat mungkin dilanjutkan diluar bulan Ramadhan" katanya.

Sebagai contoh, mahasiswa dari UNISA Jogja. mereka selama 25 hari menjadikan masjid Al Ikhlas Kuden Siti mulyo Piyungan Bantul sebagai pusat kegiatan. Terlebih di masjid tersebut ada kamar yang bisa dipakai untuk menginap dengan fasilitas lengkap, termasuk adanya Wi-Fi masjid.

Baca Juga: UMKM DIY Belajar Digital Marketing, Diajak Naik Kelas Jualan Lewat Jejaring Online

Ada 5 mahasiswa Unisa Jogja yang ikut KKN MH tahun 1445 H yaitubMuhammad Ibnu Hajar Al Haetami Asal Pandeglang Banten, Rizqi Ramdhan dari Brebes , Faliqul Isbakh Annaba asal Banjar Negara, Nala Ratih dari Magelang dan Nurul Hafizah dariLubuk Linggau. Mereka bermukim sejak 11 Maret -4 April 2024 dengan banyak membuat aktivitas bersama takmir, remaja masjid, panitia Ramadhan masjid Al Ikhlas dan komunitas muda mudi.

Yang laki laki tidur di komplek masjid dan yang perempuan di rumah seorang tokoh yg sangat dekat dengan masjid, yang akhirnya benar benar menjadikan masjid lebih hidup dan banyak aktivitas kreatif dan kekinian. Program membuat peta dakwah jama'ah sungguh memberikan fungsi bagaimana mengetahui kondisi, karakter dan kenyataan kehidupan sehari-hari para jama'ah.

 

Baca Juga: Untoro Haryadi Panaskan Perebutan Kursi Bupati Bantul

Iwan Setyawan dosen pembimbing UNISA menyempatkan mengunjungi dan diskusi dengan para mahasiswa bagaimana memudahkan program dakwah dapat berjalan lancar dan menyatu dengan jama'ah dan masyarakat umumnya. Dia katakan, mahasiswa harus bisa menyerap aspirasi jama'ah dan warga tentang bagaimana mengamalkan ajaran Islam yang sesuai syari'ah, sebagaimana dipraktikkan di Muhammadiyah. Dakwah harus bisa dirasakan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan solusi, kata Iwan.

Ketua Takmir Masjid Al Ikhlas Kuden H.Heri Sutanto, S.Pt., M.M menyampaikan teriman kasihnya masjid menjadi Sentral kegiatan mahasiswa KKN mubaligh hijrah tahun ini, dengan hrapan tahun depan ada lagi dan semakin banyak dan bahkan dia berharap kegiatan KKN yg selama ini berjalan bisa menggunakan masjid sebagai Sentral kegiatan mahasiswa sebab lebih mudah menyatu dengan masyarakat dan terbuka.

Baca Juga: Arjog Gelar Aksi di Tugu, Ingatkan MK Tak Takut Bertindak Independen

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X