Suranto Kenyung, karyanya cukup unik. Ia mengeksplorasi bentuk batu bata, namun dibuat berukuran kecil. Bahkan batu bata dibuat--dari mencetak dan membakar tanah hingga menjadi batu bata--menggunakan cara tradisional. Persis seperti orang membuat batu bata pada umumnya di kampungnya, Nitiprayan, masa lalu.
“Yang menjadi menarik, batu bata berukuran mini, sebesar kue biskuit itu disusun seperti bermain puzzel menjadi sebuah bentuk bentuk baru. Kenyung bukan sekadar mengikuti intuisi, dan membiarkan rasa main-main menuruti imajinasinya,” kata Yaksa Agus. (Khocil Birawa)