Krjogja.com - Karanganyar - Sekitar 30 persen pupuk subsidi jatah tahun 2024 belum ditebus kelompok petani. Alasannya, sebagian petani baru akan memulai masa tanam terakhir tahun ini pada Desember 2024.
Kepala Bidang (Kabid) Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar Feriana Dwi Kurniawati mengungkapkan hal itu di kantornya, Rabu (18/12).
"Terserap 63-70 persen. Pupuknya di gudang pengecer masih banyak. Ini bukannya tidak terserap, tapi memang belum dibutuhkan. Sebagian baru akan memulai tanam Desember ini. Pasti akan ditebus. Kami terus ngoyak-oyak. Ditebus dulu enggak masalah," katanya.
Di Karanganyar, musim tanam padi disikapi tak sama oleh petani. Panen pun tiga sampai empat kali dalam setahun.
Berdasarkan catatan KR, jatah pupuk Urea pada 2024 sebanyak 22.322.357 kg, NPK 18.068.693 kg, dan pupuk Organik Granule 5.456.000 kg. Sedangkan untuk tahun 2025, kuota pupuk UREA pada 2025 sebanyak 21.000.000 kilogram (kg). Kemudian untuk NPK 17.500.000 kg, dan untuk Organik Granule sebanyak 3.000.000 kg.
Feriana mengatakan penetapan kuota pupuk pada tahun 2025 didasari serapan riil dan kebutuhan petani.
"Sudah di-SK menteri untuk kuota pupuk Karanganyar. Dibandingkan 2024, jatah penetapan di 2025 malah lebih banyak. Nanti akan dievaluasi secara periodik," katanya.
Baca Juga: Libur Nataru, Pergerakan Penumpang di YIA Diprediksi Naik 15 Persen
Feriana mengatakan, sistem penebusan pupuk subsidi oleh kelompok tani mutlak bagi yang terdata di rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Meski demikian, mekanisme kartu tani terjadi penyesuaian.
"EDC manual perpindahan ke elektronik. Jadi nanti menebusnya pakai KTP bagi yang masuk daftar RDKK. Peralihan sistem," katanya. (Lim)