Dorong Inklusi Keuangan, Rupiah Cepat Gelar Edukasi Untuk Penyandang Disabilitas

Photo Author
- Kamis, 16 Oktober 2025 | 15:50 WIB
kiri ke kanan) Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Yasmine Meylia Sembiring, Direktur Rupiah Cepat Anna Maria Chosani, Ketua Umum Perkumpulan Penyandang Disabilitas  (Foto: Dok. Rupiah Cepat))
kiri ke kanan) Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Yasmine Meylia Sembiring, Direktur Rupiah Cepat Anna Maria Chosani, Ketua Umum Perkumpulan Penyandang Disabilitas (Foto: Dok. Rupiah Cepat))

JAKARTA - Dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan Nasional (BIKN) 2025, platform fintech peer-to-peer (P2P) lending Rupiah Cepat berkomitmen mendukung industri keuangan nasional, dengan memberikan solusi keuangan kepada masyarakat luas, khususnya masyarakat yang belum terjangkau dengan layanan keuangan konvensional.

Demikian Direktur Utama Rupiah Cepat Anna Maria Chosani,dalam siaran pers yang diterima KR,Kamis (19/10/2025)

Rupiah Cepat menjalin kerja sama dengan Perkumpulan Penyandang Disabilitas (PPDI) melalui penyerahan dana coorporate social responbility (CSR) sebesar Rp100.000.000 dan kegiatan literasi kepada anggota PPDI.

Baca Juga: DIY Gerakkan Semangat Wajib Belajar 13 Tahun: Tak Boleh Ada Anak Tertinggal Sekolah

Kegiatan literasi tersebut bertujuan untuk mendukung para penyandang disabilitas agar semakin mampu memanfaatkan layanan keuangan digital secara bijak dan mandiri.

Kegiatan literasi keuangan bertema “Pemerataan Akses Keuangan untuk Kalangan Disabilitas”, diselenggarakan di Jakarta, kemarin.

Hadir dalam kegiatan ini Direktur Utama Rupiah Cepat Anna Maria Chosani, Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Yasmine Meylia, Ketua Umum PPDI Norman Yulian dan Ketua Dewan Pertimbangan PPDI, Gufroni Sakaril. Kegiatan literasi keuangan ini juga dihadiri oleh 40 anggota PPDI.

Baca Juga: 15 Ucapan Hari Pangan Sedunia 2025, Bisa Dibagikan ke Media Sosial

Berdasarkan Susenas BPS 2023, hanya 24,3 persen penyandang disabilitas usia ≥ 15 tahun yang memiliki rekening bank.

Selain itu akses kredit bahkan lebih rendah, sekitar 14,2 persen, dibanding 20,1 persen pada rumah tangga non-disabilitas. Kemudian, meski 75,7 persen penyandang disabilitas tercakup program jaminan kesehatan, kepemilikan produk keuangan swasta seperti asuransi individu masih di bawah 2 persen.

Rupiah Cepat berkomitmen dalam pemerataan akses keuangan yang menunjukkan bahwa literasi keuangan khusus disabilitas diperlukan agar mereka tidak tertinggal dalam transformasi ekonomi digital.

Baca Juga: PSS Fokus Curi Poin di Semarang, Terens Puhiri Sudah Latihan Penuh

Direktur Rupiah Cepat Anna Maria Chosani menyatakan bahwa Rupiah Cepat siap mendukung program OJK untuk pemerataan akses keuangan kepada kalangan disablitas.

“Rupiah Cepat percaya bahwa literasi keuangan adalah hak semua kalangan, tanpa terkecuali. Dukungan ini kami harap tidak hanya meningkatkan pemahaman anggota PPDI terhadap produk keuangan digital, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi mereka,” ujar Anna dalam keterangannya, Kamis (9/10/2025).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X