DIY Gerakkan Semangat Wajib Belajar 13 Tahun: Tak Boleh Ada Anak Tertinggal Sekolah

Photo Author
- Kamis, 16 Oktober 2025 | 09:58 WIB
Gusti Putri mengajak semua pihak memperkuat komitmen bersama agar tidak ada satu pun anak di DIY yang kehilangan kesempatan belajar (Dok. BPMP DIY)
Gusti Putri mengajak semua pihak memperkuat komitmen bersama agar tidak ada satu pun anak di DIY yang kehilangan kesempatan belajar (Dok. BPMP DIY)

Krjogja.com - JAKARTA - Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY kembali menggugah kepedulian masyarakat lewat kampanye Program Wajib Belajar 13 Tahun dan Penanganan Anak Tidak Sekolah yang digelar di Hotel Jambuluwuk, Yogyakarta, Rabu (15/10/2025).

Kegiatan ini mengajak seluruh elemen untuk bersinergi memastikan tak ada satu pun anak di Yogyakarta yang tertinggal dari bangku pendidikan.

Kepala BPMP DIY, Bambang Hadi Waluyo, dalam sambutan pembukaannya menegaskan bahwa pendidikan adalah hak setiap anak tanpa kecuali. Ia mengutip visi besar Kemendikdasmen “Pendidikan Bermutu untuk Semua.”

“Pemerintah punya tanggung jawab besar untuk memastikan semua anak mendapat akses pendidikan yang layak. Tapi, keberhasilan wajib belajar tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Semua pihak harus bergerak bersama,” ujarnya.

Baca Juga: PSIM Bertolak ke Tangerang Bawa 22 Pemain Hadapi Persita, Riyatno Abiyoso dan Kasim Botan Masuk Skuad

Menurut Bambang, masih banyak tantangan yang dihadapi, mulai dari akses, pemerataan, hingga kualitas hasil belajar. Karena itu, program Wajib Belajar 13 Tahun kini menjadi salah satu prioritas, terutama dengan fokus pada anak pra-sekolah agar siap memasuki jenjang SD.

Kegiatan kampanye ini diikuti para pemangku kepentingan dari berbagai lembaga: Pokja Ibu PAUD, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, DP3AP2, Kanwil Kemenag, dan sejumlah organisasi mitra.

Mereka mendapatkan penguatan materi dari Basri Hananta, Widyaprada BPMP DIY, tentang kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun, serta Emi Masruroh, Ibu PAUD Kabupaten Bantul, yang membagikan kisah inspiratif kiprah para Ibu PAUD dalam mendukung wajib belajar satu tahun pra-sekolah.

Suasana semakin hidup ketika para peserta aktif berdiskusi. Mereka membahas strategi menggerakkan masyarakat, membangun kolaborasi lintas sektor, hingga cara kreatif mendorong partisipasi orang tua agar anak-anak terus bersekolah.

Baca Juga: Kulonprogo Pecahkan Rekor MURI, 7.400 Penari Tampil Serentak Rayakan Hari Jadi ke-74

Kehadiran Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati Paku Alam, Ketua Pokja Ibu PAUD DIY, menjadi momen istimewa. Dalam sambutannya, Gusti Putri mengajak semua pihak memperkuat komitmen bersama agar tidak ada satu pun anak di DIY yang kehilangan kesempatan belajar.

“Pendidikan adalah kunci masa depan. Mari kita bergandengan tangan agar semua anak Yogyakarta benar-benar mendapat haknya untuk belajar,” pesan beliau.

Sebagai penutup, para peserta menandatangani komitmen bersama mendukung keberlanjutan Program Wajib Belajar dan mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Gusti Putri dan diikuti oleh berbagai instansi, mulai dari BPMP DIY, Dinas Dikpora, Ibu PAUD se-DIY, hingga Forum PKBM dan BAZNAS DIY.

Dengan komitmen ini, Daerah Istimewa Yogyakarta meneguhkan tekad untuk memastikan bahwa setiap anak, di manapun ia berada, memiliki hak yang sama untuk bersekolah.

Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya besar menuju Generasi Emas 2045, generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap membawa Indonesia maju.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X