Laba Bersih BTN Mencapai Rp 2,3 Triliun

Photo Author
- Jumat, 24 Oktober 2025 | 13:01 WIB
  Laba Bersih BTN Selama Semester I Tahun 2025 Sebesar Rp 1,7 Triliun   (ISTIMEWA)
Laba Bersih BTN Selama Semester I Tahun 2025 Sebesar Rp 1,7 Triliun (ISTIMEWA)

“Keputusan pemerintah yang telah meningkatkan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 350.000 unit tahun ini dan alokasi untuk BTN sebanyak 220.000 unit menopang pertumbuhan kredit dan pembiayaan subsidi di BTN, selain melalui berbagai insentif dan stimulus lainnya. Harapan kami adalah dengan dukungan pemerintah dan kerja keras BTN, semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati kepemilikan rumah dan meningkatkan taraf hidup mereka,” ujar Nixon.

Dengan pertumbuhan positif di sisi pendanaan dan pembiayaan, BTN mencatat loan-to-deposit ratio (LDR) di level 88,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 96,0 persen. Hal ini menunjukkan BTN telah memupuk likuiditas yang memadai untuk mendukung fungsi intermediasinya. 

Baca Juga: Upaya Bantul kurangi timbunan sampah di tempat pembuangan akhir

Dementara itu, total aset BTN telah berhasil menembus Rp 500 triliun sebelum tahun 2025 berakhir seperti yang diproyeksikan sebelumnya, dengan nilai sebesar Rp 510,85 triliun hingga September 2025, naik 12,2 persen yoy dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 455,10 triliun.

Unit Usaha Syariah Siap Lepas Landas Jadi Bank Baru

Pertumbuhan unit usaha syariah (UUS) BTN sebelum lepas landas menjadi bank syariah baru terus menunjukkan kekuatan core business-nya di perumahan dan berbagai layanan syariah. Hingga kuartal III-2025, UUS BTN membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 8,4 persen yoy menjadi Rp 592 miliar, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 546 miliar.

Pencapaian tersebut ditopang oleh peningkatan pembiayaan sebesar 19,7 persen yoy menjadi Rp 51,10 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 42,70 triliun.

Sedangkan perolehan dana masyarakat juga meningkat double-digit sebesar 19,3 persen yoy menjadi Rp 56,90 triliun pada akhir September 2025, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 47,68 triliun. Pertumbuhan positif di pembiayaan dan DPK berbuah peningkatan aset yang naik 18,4 persen yoy menjadi Rp 68,36 triliun hingga kuartal III tahun ini, dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp 57,72 triliun.

“UUS BTN tinggal selangkah lagi untuk tampil sebagai bank umum syariah dengan potensi yang sangat besar di industri perbankan syariah nasional. Dengan kehadiran Bank Syariah Nasional (BSN) sebagai bank syariah baru hasil spin-off, kami meyakini akan lebih banyak masyarakat yang terlayani dengan prinsip syariah untuk berbagai kebutuhan keuangan mereka, sehingga dampaknya akan terasa untuk pertumbuhan industri perbankan syariah di Indonesia,” kata Nixon. (Lmg)

 

 

 

 

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X