KRjogja.com - Yogyakarta -Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta (AKNSB Yogyakarta) sukses menggelar Festival Wayang 2025 sebagai acara puncak dari Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) Tahun Anggaran 2025.
Program yang didanai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ini mengusung tema inovatif "Wayang Yogyakarta Lestari: Transformasi Limbah Menjadi Karya Warisan Budaya."
Ajang ini sekaligus berhasil menarik ratusan peserta dan memadukan konservasi budaya dengan isu lingkungan.
Baca Juga: Membanggakan, Timnas Indonesia Libas Jepang 1-0 dan Tatap Semifinal Piala Asia-Oceania 2025
Ketua Tim Pelaksana PISN, Ima Novilasari MSn, pada Senin (17/11/2025) menjelaskan, bahwa inovasi ini bertujuan mengubah limbah menjadi bahan baku wayang klasik gagrak Yogyakarta yang terjangkau.
Menurut Ima, perhelatannya sendiri berlangsung bertepatan dengan Peringatan Hari Wayang Dunia pada 8 November di Kampus AKNSB Yogyakarta, Sabtu (8/11/2025)
Tujuan utama kami adalah menyediakan media pembelajaran Wayang yang bernilai seni, ekonomi dan sekaligus menjadi solusi nyata untuk masalah lingkungan di tingkat komunitas," ujarnya.
Baca Juga: Bantah Rumor, GSS Diperlakukan Sama dengan Napi Lainnya
Inovasi Atasi Dualisme Masalah Budaya dan Lingkungan
Kegiatan PISN ini dilatarbelakangi dua permasalahan krusial di DIY yaitu tingginya penumpukan sampah yang belum terkelola optimal dan tingginya harga bahan baku kulit tradisional yang menghambat pelestarian Wayang di kalangan masyarakat luas dan generasi muda.
Anggota Tim Pelaksana, yang terdiri dari dosen Ari Dwi Rahmawati MPd, Junende Rahmawati SSn MSn dan Luvita Pradana Puspita Sari SSn MA bersama tim mahasiswa, telah menyelesaikan seluruh tahapan inti program sesuai target.
"Tahapan tersebut diantaranya
Lokakarya dan Penyuluhan Wayang Limbah di Guwosari, Bantul dengan puluhan peserta asal empat kabupaten dan satu kota di DIY. Peserta langsung praktik pembuatan wayang dari limbah kardus dan botol bekas," papar Ima.
Masih menurut Ima, dengan workshop anak-anak jadi lupa bermain gadget dan Wayang Limbah ini diharapkan dapat dijadikan media pembelajaran yang terjangkau di sekolah.
Baca Juga: PSS Balikkan Keadaan Taklukkan Persiku 2-1, Ansyari Lubis Puji Debutan Baru!
Ada pula Pameran Kolaborasi “Transformasi Limbah” menampilkan 60 karya seniman Yogyakarta, dosen dan mahasiswa AKNSB Yogyakarta, dosen dan mahasiswa ISI Yogyakarta serta seniman Magelang.
"Pameran ini berfungsi sebagai referensi bagi Mitra yaitu Omah Budaya Kahangnan untuk mengembangkan inovasi bentuk dan teknik Wayang Limbah," tegasnya.
Selain digelar pula lomba melukis Wayang Kardus untuk memantik kreativitas dan mengenalkan Wayang Gagrak Yogyakarta dengan bahan yang mudah dijangkau.