KRJOGJA.com - JAKARTA - Pada Rabu (20/12), empat mahasiswa dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Studi Magister Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melakukan kunjungan ke Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center di Jakarta.
Ada 4 Mahasiswa yang hadir dalam kunjungan ini yakni Mushonnif, Amirul Wahid Ridlo Wicaksono Zain, Elfira Zidna Almaghfiro, dan Vina Fellinda Alfiatun Maghfiroh. Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Kaprodi S2 PMI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr. Moh Nur Ichwan, MA dan sekaligus didampingi Ahmad Izudin, sebagai Sekretaris Prodi.
Baca Juga: ST Nyel Jalur Ninja Emoh Dikasih Uang Oleh Gus Iqdam, Malah Pilih Ini
Kunjungan ini merupakan bagian dari Orientasi Program Lembaga yang diinisiasi oleh UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Mahasiswa diterima oleh Founder Yayasan SHW Center, Shri Hardjuno Wiwoho, yang menjelaskan bahwa SHW Center fokus pada pendampingan usaha kecil, terutama di tingkat UMKM.
“SHW Center memiliki tiga unit bisnis, meliputi air mineral, peternakan ayam, dan showroom mobil, dengan tujuan mendukung UMKM dan meningkatkan kualitasnya,” kata Hardjuno Wiwoho.
Baca Juga: Dzikir dan Sholawat Tingkatkan Program Literasi Digital
Founder SHW Center tersebut menekankan pentingnya membantu UMKM mengatasi kendala, seperti sulitnya mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selama kunjungan, mahasiswa mengekspresikan antusiasme mereka terhadap konsep pengembangan masyarakat yang diterapkan oleh SHW Center. Mereka menyoroti nilai-nilai religius dan spiritual yang menjadi landasan dalam upaya pemberdayaan UMKM.
Dalam kesempatan tersebut, Hardjuno juga mengingatkan Kementerian Koperasi dan UMKM serta Kementerian Perdagangan untuk mengantisipasi dampak kondisi global terhadap UMKM Indonesia. Faktor-faktor seperti kondisi geopolitik dunia, konflik Palestina dan Israel, serta pemilu serentak 2024 dapat berdampak negatif, terutama pada UMKM yang mengimpor bahan baku.
Baca Juga: Dialog Kocak Antara Bule Punk dan Gus Iqdam, Ternyata Mualaf
Founder SHW Center mengajukan beberapa langkah antisipatif kepada pemerintah, seperti memberikan subsidi untuk bahan baku impor, pelatihan efisiensi produksi, dan dukungan untuk pengembangan produk inovatif. “Penting untuk melakukan kerja sama lintas sektor dan adaptasi UMKM terhadap perubahan kondisi global,” tandas Hardjuno.
Baca Juga: Sambut Libur Akhir Tahun, BSI Siapkan Uang Tunai Rp12,2 Triliun
Keseluruhan aktivitas di SHW Center sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), khususnya dalam mendukung Wirausaha Merdeka sebagai bagian dari kebijakan MBKM yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pembelajaran di bidang kewirausahaan. (*)