peristiwa

Upaya Kemendikbudristek Mengatasi Kesenjangan Pendidikan Melalui FELT 2024

Senin, 22 Juli 2024 | 20:30 WIB
(Istimewa)

 

KRjogja.com - JAKARTA - Sebanyak 31 paper bidang pendidikan terpilih untuk dipresentasikan di Forum on Education Learning Transformation (FELT) 2024 dari total 215 pendaftar. Hasil riset siswa hingga peneliti internasional tersebut didorong untuk menjadi referensi pengembangan kebijakan bagi Pemerintah RI.

FELT 2024 digelar Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan (PSKP) Kemendikbudristek bekerja sama dengan lembaga penelitian kebijakan Article 33 Indonesia. Forum ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan ragam penelitian pendidikan dari berbagai kalangan untuk mendiskusikan dan menguji hasil riset mengenai masalah pendidikan di RI.

Direktur Eksekutif Article 33 Indonesia Santoso mengatakan, partisipan peneliti pada FELT 2024 meliputi guru, siswa, kepala sekolah, pemerintah, lembaga nonpemerintah, lembaga internasional, lembaga pendidikan tenaga pendidikan (LPTK), hingga peneliti independen asal dari Sumatra hingga Maluku, Amerika Serikat (AS), Swedia, Finlandia, dan Australia.

Baca Juga: PSS Masik 50 Besar Penyumbang Pajak Terbesar di Kabupaten Sleman

Berangkat dari hasil penelitian tersebut, para pegiat dan pemangku kepentingan bidang pendidikan duduk dalam satu forum untuk memecahkan masalah-masalah pendididikan di Indonesia. Langkah ini menurutnya agar menjadi pembiasaan kultur penelitian yang egaliter dan berpusat pada kepentingan pendidikan Indonesia.

"Kita mendorong agar mengumpulkan ide ini, temuan ini, dari mana pun agar bisa dipertukarkan secara akademik dan egaliter," ucap Santoso pada Dialog Kebijakan FELT 2024 di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta, Senin (22/7/2024).

"Rektor, mahasiswa, bergabung, menteri, duduk satu meja. Yang penting adalah idenya apa. FELT ingin menciptakan kultur yang matters itu idenya," imbuhnya.

FELT 2024 mengambil tema Mengatasi Kesenjangan Pendidikan di Indonesia. 215 Abstrak penelitian dari dalam dan luar negeri didaftarkan pada FELT 2024, naik 100% dari tahun lalu yakni 107 abstrak. Jumlah yang terpilih untuk dipaparkan juga naik 72% hingga 31 paper dari total 18 paper pada 2023.

Baca Juga: Ilegal, Polda DIY Tutup 1 Lokasi Penambangan di Gunungkidul

"Kesenjangan pendidikan berhubungan dengan kesenjangan di luar bidang pendidikan. Berbagai publikasi menyorot apa sebenarnya yang paling penting," ucapnya.

Kesenjangan pendidikan sendiri meliputi kesenjangan pada guru dan tenaga kependidikan, pembelajaran, Gedsi (kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial), serta infrastruktur pendidikan yang termasuk akses digital.

Sedangkan kesenjangan nonpendidikan meliputi kesenjangan sosial-ekonomi, akses kesehatan, infrastruktur, kondisi geografis, dan sumber daya.

Baca Juga: Rayakan Harlah 3 FKJR Tegaskan Komitmen Jaga DIY Kondusif, Dapat Pesan Ini dari Kapolda

Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dikdasmen) Kemendikburistek Iwan Syahril menambahkan, tantangan pembangunan pendidikan ke depan juga soal memecahkan masalah tata kelola desentralisasi.

Halaman:

Tags

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB