peristiwa

LKBH UP 45 Dampingi Warga Ngireng-ireng Terdampak Pembangunan Gudang, Berharap Kompensasi Perbaikan Rumah

Rabu, 26 November 2025 | 18:35 WIB
Ana Riana saat memberikan penjelasan pada wartawan ( (Harminanto))

Krjogja.com - BANTUL - Sejumlah warga Padukuhan Ngireng-ireng, Kalurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, menyampaikan aspirasi terkait dampak yang mereka rasakan selama proses pembangunan gudang kendaraan di wilayah tersebut. Pembangunan yang dilakukan sejak awal 2025 ini disebut menimbulkan getaran dan aktivitas alat berat, yang menurut warga menyebabkan retakan pada rumah, kebisingan, serta perubahan pada kualitas air sumur.

Sebanyak 13 rumah telah melapor terdampak, meskipun warga memperkirakan jumlah sebenarnya dapat bertambah. Retakan pada dinding rumah, atap yang bergeser, hingga sumur yang berubah kualitas airnya menjadi beberapa keluhan yang muncul selama proses pekerjaan berlangsung.

Untuk menyelesaikan persoalan ini, berbagai proses komunikasi dan mediasi telah dilakukan. Mediasi pertama digelar pada 4 November 2025, disusul mediasi kedua pada 20 November 2025 di Kalurahan Panggungharjo. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, kedua pihak menyampaikan pandangan masing-masing terkait bentuk penanganan dan penyelesaian yang dapat diambil.

Baca Juga: Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Kuasa hukum warga dari LKBH UP 45 Yogyakarta, Dr Ana Riana, SH., MH., mengatakan warga pada dasarnya menginginkan penyelesaian yang baik dan sesuai kebutuhan perbaikan.

"Warga hanya berharap adanya kompensasi untuk memperbaiki bagian rumah yang terdampak. Tadi sudah ada ruang dialog dan sedikit titik temu. Minggu depan kami berharap ada kejelasan lanjutan, dan kami tetap membuka ruang komunikasi," ungkap Ana Riana usai pertemuan.

Warga dikatakan Ana Riana sebelumnya mengajukan kompensasi awal sebesar Rp 15 juta per rumah. Setelah proses diskusi berjalan, usulan tersebut disesuaikan menjadi Rp 6 juta untuk rumah dengan kerusakan lebih berat dan Rp 3 juta untuk rumah dengan kerusakan sedang.

"Penyesuaian besaran kompensasi dilakukan warga dengan harapan agar proses penyelesaian dapat berlangsung lebih mudah dan cepat. Kami melihat pihak kontraktor pembangunan cukup kooperatif dan harapannya permintaan warga bisa dipenuhi," tambahnya.

Baca Juga: Waketum PBNU Amin Said Husni: Jalan Satu-Satunya Islah, Bukan Memperbesar Konflik

Salah satu warga, Sri Amanati, menuturkan bahwa ia dan warga lainnya berharap solusi dapat tercapai sebelum proyek selesai. "Kami sudah mengikuti proses dari tingkat RT hingga kalurahan. Harapan kami bisa ada penanganan atau kompensasi agar rumah kami bisa kami perbaiki," katanya.

Warga Ngireng-ireng tetap berharap proses pembangunan dapat berjalan lancar, sembari menyisakan ruang dialog untuk menyelesaikan dampak yang mereka rasakan. "Kami berharap komunikasi dapat menghasilkan kesepahaman bersama antara warga dan pihak pelaksana proyek, sehingga proses perbaikan dan pemulihan dapat segera dilakukan," pungkasnya. (Fxh)

Tags

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB