peristiwa

Aksi Peringatan Hari HAM Sedunia Diharapkan Berjalan Damai dan Tidak Anarkis

Senin, 8 Desember 2025 | 06:00 WIB
Papan nama jalan Malioboro (Dok. terasmalioboro)

Krjogja.com - YOGYA — Paguyuban Becak Malioboro Kota Yogyakarta berharap agar rencana aksi memperingati Hari HAM Sedunia pada 10 Desember 2025 berjalan dengan damai, tertib dan tanpa tindakan anarkis yang berpotensi mengganggu aktivitas ekonomi maupun kenyamanan masyarakat.

Menurut rencana, aksi akan dilaksanakan di sepanjang Malioboro, Kawasan Gedung Agung, dan Titik Nol Kilometer Yogyakarta.

Ketua Paguyuban Becak Malioboro, Heru Tengeng, di Yogyakarta, Minggu (7/12/2025), mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh rencana aksi yang akan digelar oleh mahasiswa, organisasi masyarakat (ormas), dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) tersebut.

Namun, ia menegaskan perlunya menjaga ketertiban dan keamanan selama berlangsungnya penyampaian pendapat di muka umum.

“Kami mewakili pengemudi becak Malioboro tidak melarang aksi demonstrasi dengan catatan tidak ada aksi bakar-bakaran dan tidak anarkis,” ujar Heru.

Baca Juga: Pengiriman Bantuan Bencana di Sumut, Kemdiktisaintek Optimalkan Lewat Udara

Heru mengungkapkan kekhawatiran terkait potensi terjadinya tindakan anarkis seperti pembakaran fasilitas umum di kawasan Malioboro maupun Gedung Agung yang dapat membuat aktivitas ekonomi lumpuh.

Menurutnya, masyarakat dan wisatawan akan enggan mengunjungi Malioboro apabila terjadi kericuhan.

Paguyuban Becak Malioboro yang beranggotakan sekitar 1.200 pengemudi menyatakan kesiapannya untuk membantu mengawal jalannya aksi apabila diperlukan.

“Kalau butuh pengawalan, kami siap mengawal aksi peringatan Hari HAM Sedunia pada 10 Desember 2025,” kata Heru.

Ia menambahkan, para pengemudi becak sangat bergantung pada kondisi Malioboro yang aman demi kelancaran mencari nafkah.

Baca Juga: Seleksi Petugas Haji 2026 Dibuka 8 Desember, Yuk Daftar

“Kami siap mengawal aksi tanpa anarkis supaya kami bisa mencari nafkah dengan tenang dan tidak terganggu,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (PKCB) Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Diah Anggraini, menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban Malioboro sebagai bagian dari kawasan cagar budaya Tugu–Malioboro–Kraton Yogyakarta yang juga merupakan area inti sumbu filosofi warisan budaya dunia.

“Untuk itu, Malioboro wajib kita jaga bersama karena ia tidak hanya milik Yogyakarta, tetapi juga milik Indonesia dan dunia,” ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB