Ia mengajak seluruh pihak yang terlibat dalam aksi untuk berdiskusi dan berkoordinasi agar penyampaian pendapat tetap dapat dilakukan tanpa mengganggu kenyamanan publik maupun merusak kawasan bersejarah tersebut.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) DIY, I Nengah Lotama, turut menyampaikan dukungan terhadap aksi penyampaian aspirasi sebagai bagian dari hak warga negara.
Baca Juga: Mapala Leuser USK Jadi Tim Pertama Pembawa Bantuan ke Desa Bergang
Namun, ia mengingatkan agar pelaksanaannya dilakukan secara tertib.
Ia secara khusus menekankan agar peserta aksi tidak menggunakan ogoh-ogoh karena sarana tersebut merupakan bagian dari ritual keagamaan pada Hari Suci Nyepi.
“Harap lebih bijak dan tidak menggunakan ogoh-ogoh karena dapat menyinggung pihak lain. Ogoh-ogoh hanya digunakan dalam ritual keagamaan,” jelasnya.
Nengah Lotama mengajak seluruh peserta aksi untuk bersama-sama menjaga Yogyakarta agar tetap menjadi kota yang damai, aman, dan nyaman bagi warga maupun wisatawan.
“Mari kita jaga Yogyakarta sebagai kota yang damai,” ajaknya. (*)