Vannes Wijaya 'Kuda Hitam' COC Season 2 yang Raih Juara

Photo Author
- Senin, 25 Agustus 2025 | 20:30 WIB
Vannes Wijaya menerima penghargaan sebagai juara Clash of Champions (COC) Season 2. (Foto: IG/@vanneswij).
Vannes Wijaya menerima penghargaan sebagai juara Clash of Champions (COC) Season 2. (Foto: IG/@vanneswij).

Krjogja.com – YOGYA - Ajang Clash of Champions (COC) Season 2 oleh Ruangguru kembali menghasilkan pemenang inspiratif. Penyisihan yang disiarkan sejak 29 Juni 2025 hingga 23 Agustus 2025, memperlihatkan perjuangan mahasiswa unggul dari berbagai universitas, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Di akhir perjuangan, Vannes Wijaya, mahasiswa Computer Science dari Nanyang Technological University (NTU), sukses merebut gelar juara, melampaui finalis Roche, mahasiswi Kedokteran UI dan Deo, mahasiswa Teknik Informatika ITS sekaligus peraih skor UTBK tertinggi tahun 2023.

Baca Juga: Mendikdasmen Abdul Mu’ti Terima Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Prabowo

Bertepatan dengan penayangan episode terakhir, Ruangguru menggelar acara Final Chapter pada Sabtu (23/8) di Balai Sarbini, Jakarta. Acara ini terbuka untuk umum dan dihadiri oleh peserta dari Season 1, serta seluruh peserta Season 2 yang saling unjuk bakat di panggung. Acara ditutup dengan sesi pemberian penghargaan kepada para grand finalis.

Pada babak awal, Vannes tidak langsung mencolok. Namun di ronde-ronde krusial seperti "Death Match: Brain Rush", ia mulai menunjukkan refleks dan akurasi tinggi dalam menjawab bahkan sebelum soal sepenuhnya dibacakan.

Begitu pula dalam "Battle of Three: Flickering Sum", ia menjadi peserta pertama yang menyelesaikan soal kompleks tersebut.

Baca Juga: Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Gandatapa Tanam Pohon Pisang di Tengah Aspal

Menariknya, Vannes pernah berada dalam satu tim dengan Roche dan sempat menempati peringkat nyaris terendah. Namun semangat pantang menyerah dan kemampuan memanfaatkan peluang membuatnya bertahan, lolos ke grand final, dan akhirnya menjadi juara.

Vannes diterima di NTU melalui ASEAN Scholarship. Sejak awal ia ingin kuliah di Singapura, baik NUS maupun NTU, karena dekat dengan Indonesia, dan akhirnya memilih NTU dengan jurusan Computer Science. Latar belakangnya sebagai anak olimpiade matematika menumbuhkan kecintaan pada coding, problem solving, dan perancangan algoritma.

"Dulunya aku anak olimpiade matematika. Pas tahu ada yang namanya coding, jujur sangat wow! Karena, dulu di olim math, kalau ketemu angka yang banyak, harus hitung pakai tangan. Tapi sejak ada coding, bisa kasih aja ke komputernya, asalkan kita bisa berikan algoritmanya. Nah, problem solving kayak coming up with algorithms is something that I enjoy, so I decided to take CS major," ujar Vannes dalam sesi Q&A eksklusif dengan Ruangguru, Sabtu (16/8).

Ia juga aktif mengikuti berbagai kompetisi pemrograman, termasuk TCS CodeVita XI di Mumbai, India yang menjadi salah satu pengalaman paling berkesan. Meski sudah menorehkan banyak prestasi, Vannes masih menyimpan mimpi besar untuk menjadi finalis ICPC tingkat dunia.

Profil Vannes Wijaya:

Nama Lengkap: Vannes Wijaya

Tempat dan Tanggal Lahir: Pekanbaru, 20 Desember 2005

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Zalaka Pastry dan Cake Batik Angkat MAN 5 Sleman

Jumat, 14 November 2025 | 19:50 WIB

Tri Wahyuni Pemuda Pelopor Seni Budaya DIY 2025

Rabu, 29 Oktober 2025 | 09:40 WIB

Mursyid Juara 1 Lomba Matematika Integrasi

Minggu, 16 Maret 2025 | 19:10 WIB
X