Krjogja.com – Gus Iqdam tidak hanya dikenal dengan istilah 'Dekengane Pusat' saja. Pendakwah muda itu juga dikenal dengan istilah 'Wonge Teko', bagaimana asal-usulnya?
Istilah "Wonge Teko" dari Gus Iqdam saat ini sedang menjadi perbincangan di kalangan anak muda. Ketika mengisi acara pengajian, tidak jarang Gus Iqdam melontarkan istilah ini kepada para jamaahnya.
Untuk asal mula kata 'Dekengane Pusat' sendiri bermula ketika Gus Iqdam sedang menerangkan fadhilah atau keutamaan shalat qabliyah shubuh.
Baca Juga: Gus Iqdam Sampaikan Hal Ini, Khusus Kepada Jamaah ST yang Sudah Berkeluarga
"Shalat qabliyah shubuh itu kan fadilahnya banyak sekali itu termasuk bisa menyembuhkan penyakit, termasuk bisa menaikkan derajat," ungkapnya.
Saat mengisi pengajian itu, hadir para pejabat yang identik dengan orang-orang pusat. "Saya bilang (ke jamaah), dekenganmu tidak perlu pejabat kamu mau melakukan salat sunnah atau shalat qabliyah atau salat rawatib apapun itu, dekenganmu pusat," ungkapnya.
Adapun yang dimaksud 'Dekengane Pusat' adalah mendapat dukungan dari Allah swt yang memiliki kekuasaan paling tinggi dan mengatur segala sesuatu di dunia ini.
Baca Juga: Berperan Sentral, Pekerja Perempuan Sektor Informal Butuh Perlindungan
Lalu bagaimana dengan istilah 'Wonge Teko'? istilah yang sedang viral dari Gus Iqdam ini jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia artinya adalah 'Orangnya Datang?'.
Istilah ini sering Gus Iqdam ucapkan untuk memanggil jemaah yang hadir di pengajiannya, terutama anak-anak mudanya.
Adapun asal mula kata 'Wonge Teko' ini adalah ketika dalam sebuah pengajiannya, Gus Iqdam memberikan contoh seseorang dalam materi pengajiannya.
Baca Juga: Berikut tips untuk hilangkan Bau apek bisa hilang di rumah
"Tidak seperti hidupmu yang hanya mencari pasangan hidup. Bertahun-tahun memiliki hubungan dengan anak orang, tapi yang naik ke pelaminan orang lain. Cintamu ditolak karena hidupmu ruwet. Iki wonge yo teko? (Ini orangnya ya datang?)."
Semenjak itu, istilah 'Wonge Teko' yang dikatakan oleh Gus Iqdam pun viral dan bahkan banyak digunakan sebagai meme. (*)
