Semarang Jalankan PKM Jilid III yang Identik New Normal

Photo Author
- Minggu, 14 Juni 2020 | 09:20 WIB
Rektor Unimus (kanan) saat menjadi moderator sosilisasi new normal Kota Semarang (Foto sugeng I)
Rektor Unimus (kanan) saat menjadi moderator sosilisasi new normal Kota Semarang (Foto sugeng I)

SEMARANG, KRJOGJA.com-  Walikota Semarang Hendrar Prihadi SE MM menyatakan pemerintah kota Semarang akhirnya menempuh kebijakan belum menerapkan “new normal” tetapi melanjutkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) Jilid III tanggal 8-21 Juni 2020.

Alasannya karena angka RO (angka reproduksi) untuk bisa ke new normal harus di bawah angka 1 , sementara RO Kota Semarang belum lama ini 1,4 akibat lonjakan pasca lebaran. Syarat lainnya penularan Covid-19 di wilayahnya telah bisa dikendalikan.

“Namun PKM ini sejalan pula dengan kebijakan Jogo Tonggo dari Pak Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Program ini melibatkan sepenuhnya peran masyarakat atau komunitas sampai tingkat bawah RT, RW, kelurahan dan semua stake holder bersama sama bekerja sama untuk pencegahan dan penanggulangan Covid-19” ujar Hendrar Prihadi saat sebagai pembicara  Sosialisasi dan Dialog Online “The New Normal” di kota Semarang yang digelar di kampus Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) dan disiarkan melalui Zoom dan live streaming diikuti semua sivitas akademika Unimus dan masyarakat umum, belum lama ini.

Tampil sebagai moderator sosialisasi Rektor Unimus Prof Dr H Masrukhi MPd dan sosilisasi dibuka Wakil Rektor I Unimus Dr Budi Santosa SKM MSi Med.

Menurut Walikota Semarang tatanan kehidupan baru atau “new normal” di era pandami Covid-19 esensinya tetap produktif tapi harus sesuai dengan protokol kesehatan untuk aman dari virus corona. Sehingga semua aspek kehidupan terutama menyangkut ekonomi masyarakat bisa berangsur kembali baik setelah terdampak Covid-19. Masyarakat harus beradaptasi dengan tatanan baru pasca pandemi.

“Langkah-langkah ke depan hidup berdampingan dengan Covid-19 dan sebenarnya Kota Semarang sudah mulai membiasakan dari awal sejak PKM I. Meski kota Semarang tidak menempuh PSBB namun esensi PSBB sebetulnya juga sudah dilakukan di Kota Semarang sehingga New Normal sebenarnya bukan hal baru bagi warga Semarang. Masyarakat Semarang sudah teredukasi untuk memutus mata rantai Covid-19 serta aman dari virus corona. Saat ini dilakukan rapid tes Covid-19 secara masal di masyarakat, misalnya di pasar, di swalayan, di kerumunan dan di tempat lain” ujar Walikota.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB
X