Bancaan 61 Ekor Sapi, Warga Demo Pemdes Mojoagung

Photo Author
- Jumat, 1 Februari 2019 | 11:22 WIB
Warga menanyakan bantuan sapi kepada Pemdes dengan disaksikan Forkompimcam Plantungan  (Foto : Unggul Priambodo)
Warga menanyakan bantuan sapi kepada Pemdes dengan disaksikan Forkompimcam Plantungan (Foto : Unggul Priambodo)


KENDAL, KRJOGJA.com - Sapi bantuan dari pemerintan yang bergulir sejak tahun 2011 hingga 2016 untuk Desa Mojoagung yang berjumlah 61 sapi kini tinggal 10 ekor, itupu yang lima ekor hasil pinjaman. 

Pernyataan tersebut dikatakan oleh warga yang diwakili Gatot Prasetyandi kepada KRjogja.com disela aksi di Kantor Kepala Desa Mojoagung Kecamatan Plantungan. Aksi damai yang dilakukan warga semata karena adanya ketudakberesan dalam pengelolaan sapi bantuan.

Menurutnya bantuan sapi sedikit demi sedikit habis tersebut diduga di jual dan dimanfaatkan oleh pemerintah desa. Salah satunya oleh perangkat desa setempat, Ahmad Muhyi dan harus bertanggungjawab."Muhyi adalah ketua kelompok sekaligus penggagas dan pengusul bantuan sapi. Namun dalam pelaksanaanya sapi bantuan tersebut dijual tanpa sepengetahuan anggota kelompok, dan hasilnya dibuat bancaan,"ujar Gatot Jumat (1/2).

Gatot menjelaskan sejak 2011 ada bantuan sapi secara bertahap 25 ekor kemudian 9 ekor dan yang terakhir 27 ekor dan semuanya habis terjual. " Semua sapi sudah habis, tidak ada yang tersisa, biasanya jika ada pemeriksaan meminjam dari sapi pribadi warga,"lanjutnya.

Karena ulahnya tersebut muhyi diminta untuk mundur dari jabatanya sebagai perangkat desa. "Warga meminta agar muhyi mundur sebagai perangkat karena telah menggelapkan dan menjual sapi bantuan,"jelasnya.

Tidak hanya sekedar cerita dan tuduhan saja, lewat bukti rekaman suara dari Sudiro yang saat ini menjabat sebagai ketua Kelompok penerima sapi bantuan dikatakan bahwa sapi bantuan sudah dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh Muhyi. 

Sementara itu, Ahmad Muhyi menjelaskan sapi memang dijual karena sakit dan juga alasan lain yang sudah diketahui atau atas persetujuan petugas dari dinas pertanian. "Mekanisme penjualan sapi sudah kami lakukan dan sudah ada berita acaranya karena memang kondisi sapi tidak memungkinkan untuk dipelihara,"ujar Muhyi. (Ung)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB
X