Leprid Apresiasi Birokrat Berprestasi

Photo Author
- Senin, 17 April 2017 | 23:58 WIB


SEMARANG,KRJOGJA.com - Camat Banyumanik Semarang, Kukuh Sudarmanto Alugoro (55), awal Maret lalu telah dinyatakan lulus ujian Program Doktor (S3) Ilmu Hukum dari FIH Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang dan meraih predikat Cumlaude dengan IPK 3,8. Atas kelulusan tersebut, praktis Kecamatan Banyumanik Semarang dipimpin seorang Camat yang punya gelar Doktor.

Hal ini membuat Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) yang dipimpin Paulus Pangka SH memberikan perhargaan yang setinggi-tingginya sebagai rekor capaian luar biasa di bidang pendidikan bagi kalangan birokrasi tingkat Camat.

"Pak Kukuh ini satu-satunya Camat di Indonesia yang bergelar Doktor dan banyak gelar lainnya. Ini kami apresiasi dengan harapan dapat menginspirasi dan menjadi motivasi kalangan birokrat lainnya untuk tak segan-segan menuntut pendidikan tinggi demi mendukung pengabdian tugasnya melayani masyarakat," ujar Direktur Utama Leprid, Paulus Pangka SH saat menyerahkan medali dan piagam apresiasi Leprid usai upacara di halaman Kantor Kecamatan Banyumanik Semarang, Senin (17/4/2017).

Paulus Pangka mengatakan, bahwa di tengah kesibukannya bekerja sebagai camat, bapak 3 anak ini masih sempat meluangkan waktunya untuk kuliah menempuh S1 hingga S3 dengan banyak pengorbanan waktu dan beaya. Bahkan Kukuh yang juga menyandang gelar BA, SSos, SH dan MM ini rela tidur hanya 2 jam sehari selama menggarap desertasinya berjudul 'Rekonstruksi Perlindungan Camat dalam Pelaksanaan Pilkada yang Berbasis Nilai Keadilan'.

Kukuh menceritakan cita-citanya untuk menempuh pendidikan tinggi hingga gelar Doktor semata-mata ingin mengabdikan ilmu dan pengalamannya pada dunia kerjanya yang sarat melayani masyarakat. Selain itu juga ingin berkontribusi pada Pemerintah Kota Semarang agar ke depan semakin Hebat, sebagaimana tujuan yang ingin dicapai Walikota Semarang Hendrar Prihadi.

Perjuangan yang dilakukannya terbilang cukup heroik, bahkan Kukuh merelakan sepeda motor trail yang sering digunakannya menyusuri daerah-daerah terpencil dan pelosok Semarang bersama Walikota dijual untuk kebutuhan beaya ke Australia mencari data desertasi.

"Ya gimana lagi, saat itu saya butuh beaya, maka sepeda motor trail yang saya beli untuk blusukan saya jual untuk beaya berangkat ke Australia. Alhamdulillah di Australia punya teman sehingga tidurnya menginap di rumah teman," ujar Kukuh Sudarmanto.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB
X