Ansor Jateng Instruksikan Kader Patroli Medsos

Photo Author
- Selasa, 29 November 2016 | 15:10 WIB

SEMARANG (KRjogja.com) - Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah, menginstruksikan pada seluruh kader Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Jawa Tengah, untuk merapatkan barisan dan meningkatkan soliditas menghadapi situasi terakhir menjelang aksi damai 2 Desember 2016 di Jakarta.

Demikian dikatakan Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah, H Ikhwanuddin kepada wartawan di kantor PWNU Jateng Selasa (29/11). Sesuai penegasan Ketua Umum PP GP Ansor, H Yaqut Cholil Qoumas, perbedaan pendapat yang dilontarkan berbagai pihak di dunia maya semakin hari kian memanas dan dapat menyulut konflik.

Menurut Ikhwanudin, akibat perbedaan pendapat yang cukuptajam terkait dengan rencana aksi demi di Jakarta, beberapa ulama dan tokoh agama seperti mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Ma’arif, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, KH Quraish Shihab, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) hingga KH Maemun Zubair (Mbah Maemun), tak luput dari cacian, kecaman dan makian dari netizen di media sosial (medsos).

“Sejumlah pelaku berhasil dideteksi oleh pasukan Banser di berbagai daerah. Para pelaku tersebut diantar untuk bertemu langsung dengan para tokoh tersebut. Dan mereka menyampaikan permohonan maaf secara langsung,” tutur Ikhwanudin.

Menyikapi reaksi netizen terhadap perbedaan tersebut, dan melakukan penghinaan secara fisik kepada tokoh-tokoh agama dan ulama, maka PW GP Ansor Jateng menginstruksikan pada kadernya di tiap desa dan kelurahan, untuk melakukan patroli, dan menginstruksikan kepada Banser untuk melakukan patroli di sosial media.

Ia juga menegaskan, meski telah menyiagakan kader khusus yang ahli di bidang IT, patroli juga dilakukan oleh pasukan ‘Banser Darat’. Keduanya saling berkoordinasi berbagi informasi dan data. “Kami sudah menyiagakan pasukan. Baik pasukan khusus yang menangani IT, maupun pasukan darat untuk melakukan klarifikasi dan tabayun ke pelaku dengan mendatangi rumah yang bersangkutan. Kader yang bergerak di lapangan diminta untuk tetap berkoordinasi dengan pimpinan untuk menghindari adanya gerakan di luar komando,” tuturnya.

PW Ansor Jateng juga mendesak kepada aparat penegak hukum untuk memroses pelaku yang menebar kebencian dan melanggar UU nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

GP Ansor menghimbau netizen agar lebih dewasa dan santun dalam menggunakan media sosial. Dari hasil pengamatan Ansor Jateng, akun-akun media sosial yang menghina Kiai dan Ulama itu justru banyak milik anak-anak muda yang seharusnya memberi rasa hormat kepada orang tua. Apalagi yang mereka lecehkan di Medsos tersebut merupakan tokoh panutan umat. (Bdi)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB
X