Sungai Babon Membahayakan, Koramil Genuk Turun Tangan

Photo Author
- Senin, 12 Februari 2024 | 15:10 WIB
Anggota Koramil 06 Genuk bersihkan sampah Kali Babon.(Foto: Chandra AN)
Anggota Koramil 06 Genuk bersihkan sampah Kali Babon.(Foto: Chandra AN)


KRjogja.com - SEMARANG - Sungai Babon di kawasan Trimulyo Kecamatan Genuk yang berada di perbatasan wilayah Semarang dengan Demak, kondisinya kini membahayakan lingkungan karena terjadi sedimentasi parah.

Tepat berada di bawah jembatan perbatasan wilayah tersebut terjadi sedimentasi yang mengakibatkan penyempitan aliran sungai. Tak jauh dari lokasi tersebut juga terdapat 'pulau' sampah (gundukan) berdiameter sekitar 5 meter.

Kondisi ini membuat Koramil Genuk Kodim 0733 Kota Semarang mengambil inisiatif menggelar Karya Bhakti melibatkan TNI-Polri dengan masyarakat untuk membersihkan sampah-sampah yang menumpuk.

Danramil Genuk Mayor Inf Rahmatullah AR SE MM, Senin (12/2/2024) memaparkan, pihaknya terpaksa bertindak menggelar Karya Bhakti dengan sasaran membersihkan aliran sungai dari sampah yang menumpuk sebagai upaya penanggulangan banjir.

"Kami ngeri bila tidak segera dilakukan, saat terjadi hujan atau ada air kiriman bisa mengakibatkan banjir di wilayah Trimulyo dan bisa memutus jalur Semarang-Demak. Apalagi sebentar lagi kita akan menggelar Pemilu, harapan kami tidak akan ada masalah banjir meski hujan deras setelah kami lakukan bersih-bersih," ujar Rahmatullah.

Baca Juga: 29.000 Akta Kematian Terbit di DIY Hingga 31 Januari 2024, KPU Diminta Cermati Data Pemilih

Sementara Lurah Trimulyo, Soegito SE menyampaikan terima kasih atas kepedulian Koramil Genuk yang mengerahkan seluruh anggotanya dan mendorong kami ikut serta melaksanakan Karya Bhakti. "Benar sekali, kita lihat di aliran Sungai atau Kali Babon ini telah terjadi sedimentasi parah. Sampai-sampai kita turunkan perahu untuk mengangkut sampah yang menumpuk di tengah saja tidak bisa lantaran kandas. Akhirnya kami tarik dengan menggunakan ban-ban bekas agar menepi," ujar Soegito.

Lurah Trimulyo mengaku sudah berulang kali menyampaikan problem sedimentasi ini kepada institusi yang berwenang menangani aliran Sungai Babon, namun sampai kini belum ada 'eksekusi' penanganan. "Mungkin terkendala penanganan yang lebih urgen di tempat lain atau soal anggran yang belum ada. Maka begitu kami didatangi Danramil Genuk Mayor Inf Rahmatullah, kami segera iyakan untuk menggelar Karya Bhakti," ujar Soegito.

Baca Juga: Komitmen Terhadap Pembangunan Berkelanjutan, Pertamina Foundation Jalin Kerja Sama dengan UNY

Sementara Sutrisno, Tokoh Masyarakat Genuk menggambarkan bahwa Sungai Babon ini merupakan sungai yang ada di dekat perbatasan Semarang-Demak. Namun keberadaannya masuk di wilayah Kota Semarang. Sedangkan bila menjadi penyebab banjir, maka dampaknya bisa pada kedua wilayah tersebut. Oleh karena itu perlu penanganan dengan cepat dan serius.

"Kami mendukung langkah Koramil Genuk. Meski belum maksimal karena terkendala peralatan, namun upaya ini sudah cukup bisa mengurangi sampah dan mendorong masyarakat untuk peduli memperhatikan lingkungan," ungkap Sutrisno. (Cha)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB
X