Ganti Luwur Makam Abah Syeikh Jadi Perekat Persatuan

Photo Author
- Senin, 12 Februari 2024 | 21:59 WIB
 Gus Luqman (kiri) mengawal luwur yang baru saja diganti.(Chandra AN)
Gus Luqman (kiri) mengawal luwur yang baru saja diganti.(Chandra AN)


KRjogja.com - SEMARANG - Khaul ke-11 KH Muhammad Saiful Anwar Zuhri Rosyid atau yang lebih dikenal Abah Syeikh, pimpinan Pondok Pesantren Az Zuhri Salafiyah Ketileng Semarang digelar Minggu (11/2/2024) malam Pondok Jalan Ketileng Raya Semarang.

Berbagai kegiatan antara lain penggantian Luwur Makam Abah Syeikh yang semasa hidup dikenal juga sebagai konsultan atau penasehat spiritual tokoh-tokoh nasional, termasuk kalangan keraton di Jawa.

"Ada yang bertanya-tanya mengapa ini dilakukan bertepatan dengan Minggu tenang Pemilu. Ya memang khaul ke-11 ini jatuh pada 11 Februari, dan pemerintah mengijinkan karena dalam khaul tidak ada sangkut pautnya dengan politik. Malah justru harapannya, melalui khaul ini bisa merekatkan semua elemen masyarakat, yang sementara ini tersekat oleh kepentingan dan dukungan politik yang berbeda. Kalau pun mereka datang tidak ada yang membawa bendera atau baju masing-masing. Mereka datang ke sini adalah santri yang harus tunduk pada dawuhnya kyai untuk menyatukan umat dalam bingkai NKRI," kata Gus Luqman Hakim, putra alm Abah Syeikh.

Baca Juga: Forpi Kota Yogyakarta: Masa Tenang, APK Masih Terpasang

Abahnya, menurut Gus Luqman merupakan sosok yang semasa hidupnya banyak memberi kontribusi pada semangat kebangsaan. Beliau merupakan guru banyak pemimpin, tokoh bahkan kalangan kraton di Indonesia.

Di kalangan kraton khususnya Yogyakarta, Abah Syeikh juga diberi nama kehormatan Kyai Bromo Sekti. Bahkan juga pernah mendapatkan hadiah berupa kereta dari kraton yang kini telah dimodifikasi dan diberi nama Nyai Puspito yang pada Khaul besok akana digunakan untuk membawa Luwur atau kain penutup nisan.

Haul digelar sehabis Maghrib dilanjutkan penggantian luwur sehabis Isya. Prosesi ganti Luwur berbeda dengan prosesi yang pernah digelar sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Kali ini dilakukan dengan laku seni budaya yang dipimpin tokoh teater Semarang, mas Ton Lingkar.

"Jadi tadi kain Luwur dibawa dan diiring oleh penari sakral Jawa dan diiringi tembang-tembang macapat Jawa. Selain Luwur, ada pula 2 tombak dan beberapa keris pusaka milik Abah Syeikh yang akan dikirab. Ini semata merupakan laku seni dan budaya. Karena kita semua memiliki akar budaya Jawa maka kita uri-uri agar nuansanya tetap terjaga dan bisa mengedukasi generasi muda," ungkap Gus Luqman.

Menurutnya, ini termasuk yang spektakuler. Selain akan menyediakan panggung khusus, juga akan ada lighting laser serta dukungan sound sistem yang terbaik. "Saya pingin semuanya berkualitas, sehingga ajangan sampai audio pengajian kita sampai kalah dengan audio pentas dangdut. Karena ini merupakan kegiatan religius, maka harus lebih baik dari yang sekadar hiburan," lanjut Gus Luqman.

Baca Juga: Gejayan Memanggil Kembali, Alarm Demokrasi Dinyalakan Mahasiswa Lagi

Mas Ton Lingkar, sejak Sabtu malam sudah menggelar gladi bersih. Apa yang ditampilkan memang tidak sekadar gerak teatrikal atau drama, melainkan ada nilai-nilai sakrak dari gerakan pengiring macam tarian bedaya.

Gus Luqman mengungkapkan yang datang dalam khaul dan ganti luwur tertarik mengikuti acara sampai selesai. Dalam haul ada pembacaan doa dan tausiah yang tujuannya untuk membangun kesadaran hidup berbangsa yang dilandasi semangat persatuan dan kesatuan.

Seniman dan budayawan sekaligus mantan wartawan, Ki Sujiwo Tejo juga datang mengikuti haul dan penggatian luwur. (Cha)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB
X