Belum lagi, lanjut Agus, pembangunan infrastruktur jalan dan banjir rob membutuhkan pemimpin yang tidak hanya mengandalkan popularitas saja tetapi visioner, memahami akar masalah serta karakter masyarakat. Kebijakan pemerintahan daerah yang dibutuhkan untuk memecahkan berbagai problem kemasyakaratan di Provinsi Jateng hanya akan efektif dan berhasil jika didukung kondusivitas wilayahnya.
Di sisi lain, Panggah Susanto menambahkan, Partai Golkar Jawa Tengah harus memiliki peran di Jateng setelah meraih kenaikan suara signifikan pada Pemilu 2024. Golkar menambah kursi keterwakilan di DPRD Provinsi dari 12 menjadi 17 kursi. Kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada partai harus diwujudkan dalam peran-peran untuk menjadikan Jawa Tengah lebih baik.
Baik Panggah maupun Iqbal Wibisono menyampaikan bahwa saat ini Partai Golkar sedang menjaring sejumlah nama untuk ditimang dalam percaturan Pilgub Jateng. Parai Golkar terbuka menjalin komunikasi dengan semua partai politik maupun elemen masyarakat di Jateng.
Baca Juga: Tak Ada Istilah Putra Mahkota, Anggota DPRD DIY Ambil Formulir Pendaftaran Cabup di PDIP Kulonprogo
“Selain dari internal yang kita siapkan, kami juga membuka penjaringan dengan nama-nama dari partai lain maupun tokoh masyarakat. Ada Pak Luthfi (Kapolda), Pak Bambang Pacul (PDIP), Pak Hendi dan lainnya termasuk dengan partai-partai Koalisi Indonesia Maju,” tutur Iqbal. (*)