Baznas Jateng Salurkan 88 Sapi Kurban Berbentuk Kornet

Photo Author
- Jumat, 21 Juni 2024 | 12:30 WIB
 Mudhohi menyerahkan hewan kurban kepada Ketua Baznas Jateng Dr KH Ahmad Darodji, MSi. (Foto: Isdiyanto)
Mudhohi menyerahkan hewan kurban kepada Ketua Baznas Jateng Dr KH Ahmad Darodji, MSi. (Foto: Isdiyanto)

KRjogja.com - SEMARANG - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah kembali membagikan daging kurban kepada masyarakat dalam bentuk daging olahan dalam kaleng, untuk perbaikan gizi dan penuntasan stunting di Jateng. Setelah menjadi kornet, akan disalurkan kepada yang berhak.

Pada tahun 2024 ini Baznas dipercaya mengumpulkan 88 ekor sapi. Program penanggulangan stunting serta peningkatan gizi masyarakat Jawa Tengah diwujudkan dalam bentuk kalengisasi daging sapi menjadi olahan kornet dengan rincian seekor sapi dengan berat kurang lebih 400kg hingga 600kg menghasilkan 1.000 hingga 1.500 kaleng kornet dengan berat @200 gram. Diharapkan pengalengan daging sapi tersebut diestimasikan akan menghasilkan sekitar 120 ribu kaleng kornet.

Ketua Baznas Jateng, Dr KH Ahmad Darodji menjelaskan, daging kornet akan didistribusikan kembali ke daerah atau instansi masing-masing. Adapun kepala, kaki, tulang, dan jeroan dikembalikan ke masing-masing instansi apabila diperlukan atau didistribusikan kepada masjid, pondok pesantren, lembaga keagamaan yang membutuhkan.

Baca Juga: Kasus Perkawinan Anak di Pemalang Viral di Media Sosial, Ini Respon Kementerian PPPA

"Dalam pelaksanaan program tersebut Baznas Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Bupati/Walikota, Baznas Kabupaten/Kota, Bank Indonesia, Bank Jateng, Bank Syariah Indonesia, Instansi, dan Perorangan menghasilkan 88 ekor sapi yang disembelih dengan nominal keseluruhan senilai Rp. 2.256.500.000," jelas Kiai Darodji, Jumat (21/06/2024).

Para mudhohi yang mentyerahkan hewan kurban melalu Baznas antara lain, ⁠Gubernur Jawa Tengah, 1 ekor sapi, ⁠Sekretaris Daerah Prov Jawa Tengah 1 ekor sapi, ⁠Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah 1 ekor sapi, ⁠Baznas Prov Jawa Tengah 2 ekor sapi, ⁠Pimpinan Baznas Prov Jateng 1 ekor sapi, ⁠Bupati Sragen 1 ekor sapi, ⁠Pemerintahan Kab Kudus 1 ekor sapi, ⁠Bank Jateng 1 ekor sapi, BSI Regional Jawa Tengah 1 ekor sapi, ⁠UPZ OPD Tingkat Prov Jateng 51 ekor sapi, ⁠Kanwil ATR/BPN Prov Jateng 1 ekor sapi, Baznas Kab/Kota 25 ekor sapi, dan hamba Allah 1 ekor sapi, total sebanyak 88 ekor sapi.

"Baznas menyampaikan terima kasih kepada Gubernur dan kepala daerah maupun pimpinan Baznas di Jateng yang telah mempercayakan Baznas untuk menyalurkan daging kurban kepada masyarakat yang lebih membutuhkan," ujar Kiai Darodji.

Baca Juga: Mohammed Bin Salman Desak Dunia Akui Negara Palestina yang Merdeka

Diharapkan untuk tahun 2025 Baznas Provinsi Jawa Tengah dapat lebih meningkatkan kerja sama untuk sinergitas program penanganan stunting dan program perbaikan gizi bagi masyarakat.

Kiai Darodji menambahkan, dukungan Gubernur, Sekretaris Daerah, Para Kepala Dinas, Instansi terkait dan sinergi Baznas Kabupaten/Kota sangat diharapkan guna meningkatkan penghimpunan ZIS agar lebih maksimal guna mendukung program-program percepatan penurunan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah.

Sebanyak 88 sapi kurban dari para mudhohi tersebut disembelih di rumah pemotongan hewan (RPH) Kota Semarang. Daging sapi tersebut selanjutnya diolah menjadi kornet di PT. Inbraco Tangerang.

”Untuk memudahkan dalam proses pendistribusian, Baznas bekerja sama dengan PT Inbraco Tangerang, produsen pengalengan daging hewan kurban di Tangerang. Pengemasan ini menjadi salah satu alternatif selain pendistribusian daging seperti biasa, karena daging kurban kaleng bisa dikirim ke daerah yang sulit terjangkau atau masyarakat yang membutuhkan penanganan khusus,” jelas Ketua Baznas Jateng, Dr KH Ahmad Darodji, Jumat (21/06/2024).

Kiai Darodji menjelaskan, hewan kurban kambing dari para mudhohi disalurkan ke masjid-masjid untuk selanjutnya disampaikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Sedangkan tulang, kulit, jeroan, dan kepala sapi yang tidak bisa dibawa ke Tangerang disalurkan kepada pondok pesantren dan anak panti asuhan untuk dimanfaatkan.

Baca Juga: Harga Minyakita Naik Pekan Depan, Gorengan Ikut Naik?

Menurut KH Darodji, pengemasan daging dalam bentuk kaleng selain lebih praktis juga lebih tahan lama, bahkan masa simpannya bisa sampai 2-3 tahun ke depan. Ketua MUI Jateng ini menjelaskan, kepala sapi dan jeroan tidak bisa dikalengkan, makanya diberikan kepada para santri, panti asuhan, tuna netra, oleh karena itu kita bagikan dan semoga bermanfaat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB
X