Selain literasi, sekolah ini juga menerapkan pembiasaan lain seperti Senin Patriotis, Rabu Religi, Kamis Seni, dan Jumat Sehat. Program ini dirancang untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang sesuai dengan budaya dan kebutuhan siswa.
Selain pembiasaan siswa, guru-guru di SMPN 21 juga mendapatkan pelatihan khusus melalui program Pintar dari Tanoto Foundation. Pelatihan ini mencakup strategi pembelajaran aktif, pengelolaan kelas, dan pendekatan inovatif lainnya.
“Kami merasa terbantu dengan pendampingan yang dilakukan bagi guru kami sehingga bisa bergantian ditularkan sebagai media belajar bersama demi kemajuan sekolah kami,” ujar Joko.
Melalui berbagai pembiasaan ini, sekolah tidak hanya membekali siswa dengan kemampuan akademik, tetapi juga nilai-nilai hidup yang penting seperti rasa tanggung jawab, kerjasama, dan kreativitas. Program ini juga menjadi bukti bahwa pembiasaan kecil dapat membawa dampak besar dalam proses pendidikan. Almari prestasi di lobby sekolah menjadi saksi bukti banyaknya pencapaian membanggakan siswa dari tingkat lokal hingga internasional.
Komitmen Tanoto Foundation terhadap Literasi dan Numerasi
Menurut Golda Simatupang, Basic Education Specialist Lead Tanoto Foundation, literasi dan numerasi merupakan fondasi utama yang membekali siswa dengan kemampuan berpikir kritis dan memahami bidang studi lainnya.
“Permasalahan kemampuan literasi dan numerasi di setiap daerah di Indonesia berbeda dan memerlukan pendekatan yang tidak sama. Kualitas dan kemampuan guru juga berbeda dalam memberikan materi dikelas,” ujar Golda kepada Kedaulatan Rakyat - KRjogja.com, Kamis (21/11/2024).
Komitmen Tanoto Foundation diwujudkan melalui program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran), yang dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Pendampingan intensif menjadi ciri khas pendekatan Tanoto sehingga berbeda dengan pelatihan sejenis yang sering kali hanya bersifat sementara.
Data menunjukkan bahwa tantangan besar pendidikan Indonesia adalah kualitas guru yang belum merata. Hal ini berpengaruh langsung pada capaian belajar siswa, seperti yang tercermin dalam rendahnya skor PISA. Oleh karena itu, Tanoto Foundation tidak hanya fokus pada pelatihan guru dan siswa, tetapi juga menciptakan ekosistem pendidikan yang baik yang melibatkan pengelolaan sekolah, kemampuan manajerial dan inovasi kepala sekolah hingga partisipasi orangtua.
Pendidikan adalah kunci utama kemajuan sebuah bangsa. Dengan menanamkan kebiasaan positif melalui literasi dan numerasi, sekolah-sekolah di Indonesia perlahan bergerak ke arah yang lebih baik.
Dukungan dari lembaga seperti Tanoto Foundation menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah, sekolah, dan lembaga filantropi mampu menciptakan perubahan nyata.
Semoga inspirasi dari SDN Gajahmungkur 3 dan SMPN 21 Semarang ini dapat memotivasi lebih banyak pihak untuk berkontribusi dalam menciptakan generasi Indonesia yang cerdas, mandiri, dan berkarakter. (Git)