“Melalui bedah buku ini, kami berharap mahasiswa dapat memahami lebih dalam realitas demokrasi yang terjadi di balik layar institusi formal,” ujarnya.
Ali Martin juga menambahkan, isu pasar gelap demokrasi ini bisa dilanjutkan dalam diskusi perkuliahan magister yang saat ini telah berlangsung, usai libur lebaran 2025.
Acara yang dimulai pukul 13.00 wib itu, ditutup dengan penandatanganan buku oleh penulis bagi mahasiswa yang telah memilikinya, penyerahan sertifikat serta ucapan terima kasih.
Pergantian Pengurus FORMAPOL
Selain menjadi forum intelektual, acara ini juga menjadi ruang temu lintas angkatan mahasiswa magister dan RPL. Selain itu, momen ini juga didedikasi sebagai forum reorganisasi FORMAPOL di bawah kepemimpinan Didik T. Atmaja yang telah memasuki purna.
Sebagai informasi, FORMAPOL adalah organisasi mahasiswa di tingkat magister yang digagas sebagai ruang silaturahmi, temu gagasan, pemikiran dan diskusi antarmahasiswa serta membangun jejaring lintas angkatan.
Di awal pembentukannya pada 2024 lalu, organisasi ini menunjuk eks jurnalis senior Kedaulatan Rakyat, Isdiyanto, sebagai penasehat. Sedangkan bertindak sebagai pengurus harian antara lain Didik T. Atmaja (Ketua), M. Ridwan Muttaqien (Sekretaris) dan M. Hayu Muslihat (Bendahara). (Isi)