KRjogja.com - SEMARANG - Jurnalis foto Kantor Berita ANTARA Jateng, Makna Zaezar mendapat perlakuan kasar pada saat meliput kegiatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang sedang meninjau arus balik di Stasiun Tawang, Kota Semarang pada Sabtu (5/4/2025).
Zaezar, jurnallis yang sedang bertugas saat itu menjadi korban penganiayaan oleh ajudan Kapolri bernama Ipda Endry. Ketika Zaezar ingin mengabadikan moment Kapolri menyapa warga, dia dihampiri dan dipukul kepalanya oleh Endry yang bertindak arogan.
Peristiwa yang sudah kadung viral di media sosial itu tersebut Endry langsung menyatakan permintaan maaf secara terbuka di Kantor Media Antara Jateng.
Sambil didampingi Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto, Ipda Endry menemui Direktur Pemberitaan ANTARA Irfan Junaidi, serta pewarta foto ANTARA Makna Zaesar. Ia yang memakai kemeja biru gelap dan Handy Talky (HT) di dadanya, meminta maaf, khususnya kepada Zaesar dan seluruh awak media yang pada saat itu meliput Kapolri.
Baca Juga: UU TNI yang Baru Dinilai Timbulkan Tumpang Tindih Kewenangan dengan Polri
"Kami dari tim pengamanan protokoler, memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian di Stasiun Tawang terhadap rekan-rekan media," ucap Ipda Endry, dikutip Senin (7/4/2024).
Dia mengakui perbuatannya tersebut. Ia pun berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan akan menjadi pembelajaran ke depannya.
Baca Juga: Makan Korban Lagi, Warga Diminta Hindari Jalur Kaliurang Dlingo
"Semoga ke depannya atas kejadian ini kita mengikuti humanis profesional yang lebih dewasa. Dan kami sekali lagi mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya," kata Endry.(*)