KRjogja.com - SEMARANG - Kodam IV Diponegoro, Senin (1/9/2025) menurunkan Tim Penanggulangan Teror (Gultor) Yonif Raider 400/Banteng Raider membantu Kodim 0733/Kota Semarang mengamankan Kota Semarang pasca terjadinya aksi brutal pembakaran mobil dan fasilitas umum, termasuk Pos Lantas Polrestabes Semarang di kawasan Simpanglima, dalam aksi unjukrasa beberapa waktu lalu.
Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Achiruddin Darojat melalui Asisten Operasi Kasdam IV Diponegoro Kolonel Inf Teguh W saat apel kesiapan pengamanan kota di Markas Kodim 0733/KS, Senin (1/9/2025) mengungkapkan pengamanan wilayah pasca maraknya aksi unjukrasa yang disertai perusakan dan penjarahan di beberapa tempat di tanah air kita ini atas perintah Presiden RI.
“Presiden secara tegas memerintahkan agar kita turun tangan mengamankan wilayah untuk mengatasi aksi-aksi yang menunggangi unjukrasa yang telah melakukan kerusuhan dengan membakar dan menjarah. Ini sudah masuk tindakan makar dan undang-undangnya sudah jelas mengatur TNI harun ikut turun tangan,” ungkap Asops Kasdam IV Diponegoro, Kolonel Inf Teguh W.
Baca Juga: Kematian Mahasiswa Amikom Saat Ikuti Unjukrasa di Mapolda DIY, Kapolda Ungkap Hal Ini
Diturunkannya Tim Gultor Raider 400/BR bersama Kodim 0733 Kota Semarang, dibantu dari Denpom IV/5 Semarang serta Satpol PP Kota Semarang ini menurutnya selai untuk mengintensifkan patrol pengamanan kota, juga melakukan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat agar tidak terprovokasi ulah provokator yang menginginkan Kota Semarang rusuh dan kacau.
“Kita melakukan upaya preventif dengan melakukan himbauan ke masyarakat. Melalui komunikasi sosial di beberapa keramaian serta mengintensifkan komunikasi dengan para tokoh masyarakat. Agar jangan sampai ada warga yang ikut menumpangi unjuk rasa dengan melakukan tindak anarkis. Ini juga ditekankan kepada para orang tua, agar anak mereka tidak ikut terlibat,” tegas Kolonel Inf Teguh W didampingi Dandim Semarang Letkol Inf Priyo dan Dandenpom IV/5 Semarang Letkol CPM Moelyani.
Turunnya TNI dalam penanganan aksi unjukrasa ini menurut Asops Kasdam IV Diponegoro tentunya berkoordinasi dengan Polri. Namun bila sudah terjadi kerusuhan dengan eskalasi tinggi dan terjadi pembakaran dan penjarahan, maka TNI bisa mengambil tindakan tegas sesuai undang-undang.
Baca Juga: Ricuh Unjukrasa di Temanggung, Massa Lempar Batu, Polisi Amankan Belasan Demonstran
Sementara Dandim Semarang Letkol Inf Priyo mengungkapkan telah mengoptimalkan patrol pengamanan Kota Semarang dengan melibatkan beberapa unsur secara siang hingga malam. Patroli mendapat sambutan baik warga Kota Semarang. Mereka umumnya mengaku merasa aman dan nyaman.
Pasca demo rusuh Semarang yang terjadi Selasa (26/8/2025) dan Rabu (27/8/2025), kini kondisi keamanan Kota Semarang berangsur pulih. Kegiatan ekonomi di Kawasan Simpanglima Kota Semarang juga telah normal kembali. Sebelumnya, Kawasan Simpanglima pasca rusuh masih tersisa aroma gas air mata yang memedihkan mata. Puing sisa pembakaran juga masih berserakan di jalan, namun sekarang sudah bersih seperti semula.
Pangdam IV Diponegoro melalui Kolonel Inf Teguh W menyampaikan terima kasih kepada warga Kota Semarang yang telah mendukung terciptanya kondisi aman dan nyaman. “Bapak Pangdam berharap seluruh warga Semarang bisa menjaga kondusifitas. Himbau warga sekeliling kita agar tidak mudah terprovokasi. Jangan percaya berita-berita Hoax yang bertebaran di media sosial yang berpotensi mengdu domba dan menebar kebencian kepada pemerintah. Para orang tua juga harus mengawasi anak-anaknya agar tidak terekrut untuk perbuatan anarkis,” ujarnya melalui Asops Kasdam IV Diponegoro. (Cha)