Teknologi Blockchain dan Pengaruhnya pada Industri Game

Photo Author
- Rabu, 19 April 2023 | 14:27 WIB
Ilustrasi  (foto: istimewa)
Ilustrasi (foto: istimewa)

Krjogja.com -  Teknologi blockchain terus berkembang dan berpotensi mendisrupsi sistem yang sudah mapan. Salah satunya teknologi game atau gim. Game yang tersentralisasi, potensi serangan hacker, data hilang dan suspend akun oleh pengelola jadi masalah serius banyak gamers seperti informasi yang telah dihimpun oleh internetfax.co.id.


Gagasan lahirnya blockchain itu sejak tahun 1991 oleh dua orang bernama Stuart Haber dan w. Scott stornetta. Keduanya menerbitkan journal of cryptography yang berjudul How To Time Stamp A Digital Document. Ringkasnya, blockchain adalah mata uang digital yang tak terpengaruh oleh otoritas dan kekuatan keuangan manapun.


[crosslink_1]


Perkembangan Blockchain dalam Industri Game di Indonesia
Indonesia jadi negara pengguna gim terbesar ke 3 dunia. Jumlah pemain game di Indonesia menyentuh angka 170 juta jiwa. Banyak gamer sukses mengembangkan skill dan talentanya. Mereka bukan hanya bermain dan menghabiskan waktu tetapi berhasil menyabet juara dalam berbagai kompetisi game internasional. Sehingga game berbasis blockchain terus berkembang hingga sekarang.


Newzoo mengadakan survei bahwa 40% gamers Amerika, Inggris dan Indonesia tertarik menciptakan game berbasis project. Namun kabar buruknya, hanya 5% dari gamers itu yang betul-betul tertarik mengembangkan game berbasis blockchain.


Perkembangan game di Indonesia sangat menggembirakan. Pemerintah terus mendorong perkembangan ekonomi digital, blockchain perbankan termasuk dalam ranah game. Game yang memiliki valuasi US 1 miliar. Artinya, 38% unicorn Asia Tenggara itu berasal dari Indonesia.


Dampak Blockchain pada Industri Game
Perkembangan blockchain terus bertumbuh tak terbendung. Termasuk cryptocurrency yang mengalami pertumbuhan masif, yaitu Bitcoin dan Etherium sebagai bagian penting dari blockchain.


Blockchain berpotensi mendisrupsi industri game lokal menjadi game berbasis blockchain. Terbukti, mayoritas gamer lokal sudah menggunakan criptocurrency dan tahap selanjutnya akan menjajal game berbasis blockchain yang lebih canggih.


Masa Depan Industri Game dengan Teknologi Blockchain
Blockchain technology bukan hanya berkembang di bidang mata uang digital, semisal criptocurrency, namun juga berkembang di sektor gaming. Teknologi ini bernama blokchain game.


Ini juga berpengaruh pada game lokal Indonesia. Inti dari penggunaan blockchain adalah agar transaksi aman dan cepat. Jadi, blockchain bukan hanya digunakan dalam sektor finansial tetapi juga dalam sektor game.


Kelemahan industri game bisa terdisrupsi teknologi blockchain, yaitu:


● Data Tersentralisasi


● Kehilangan data akibat kerusakan server


● Potensi hacker meretas (menyusup)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Midea Luncurkan AC Celest Inverter Berteknologi AI

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:22 WIB

Samsung Bespoke AI Wujudkan Hidup Sehat di Smart Home

Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

Paparan Paham Radikalisme, Game Online Berbahaya?

Jumat, 21 November 2025 | 17:50 WIB
X