Khusus untuk uncontrollable engine fire yang terjadi setelah lepas landas pesawat harus segera mendarat sesegera mungkin di bandara awal. Koordinasi dengan pihak ATC dan pemadam kebakaran di bandara awal harus pula dilakukan. Hal-hal yang menjadi syarat dasar RTB bisa dianulir karena sifat dari uncontrollable engine fire ini sudah masuk kategori yang sangat berbahaya.
Return to base dari sisi non teknis juga bisa terjadi. Misalnya karena ada penumpang sakit yang membutuhkan penanganan secepat mungkin dan masih dalam radius kurang dari 1 jam dari bandara awal, serta cuaca di bandara awal masih memungkinkan, atau bandara tujuan tutup.
Fase Landing Berbahaya
Pesawat terbang adalah moda transportasi yang mengagumkan dibanding mode transportasi darat dan laut. Itu karena sifatnya yang dapat dikatakan melawan hukum alam dengan melawan gaya gravitasi. Karena sifat uniknya ini jugalah maka mode transportasi udara merupakan moda transportasi yang paling berbahaya di antara yang lainnya.
Diantara fase-fase lainnya dalam operasi penerbangan, fase take off dan landing adalah fase paling kritis dan berbahaya dalam operasi penerbangan. Ini diperkuat berdasarkan penelitian Boeing yang dilakukan pada periode 1950-2004 dimana mayoritas kecelakaan terjadi pada tahap take off (sebesar 17 %) dan landing (sebesar 51 %).
Pada kedua tahap itu sangat tergantung pada kesiapan dan kemampuan para pemain utama yaitu pilot dan pengatur lalu lintas udara (Air Traffic Controller/ATC). Berikut ini adalah bahaya-bahaya yang sering terjadi saat take off dan landing. Jauh lebih sering merupakan kombinasi dari beberapa kejadian sekaligus.