Melalui serangkaian pesan otomatis berisi konten edukatif dan relevan, tim dapat terus
mendampingi prospek di sepanjang perjalanan pembelian. Selain itu, kampanye otomatis
yang dipicu oleh aksi spesifik pengguna, memungkinkan bisnis untuk merespons kebutuhan
prospek.
CRM dan alur otomatisasi untuk melancarkan proses penjualan
Mengintegrasikan platform marketing automation dengan Whatsapp CRM adalah salah satu
cara bagi bisnis untuk membangun sistem yang saling terhubung. Dengan demikian, tim
sales dapat melihat seluruh riwayat interaksi calon pelanggan secara real-time.
Selain itu, workflow otomatis dapat diatur untuk mengalirkan lead dari marketing ke sales
secara otomatis setelah prospek memenuhi kriteria tertentu. Sehingga proses tindak lanjut
dapat bekerja dengan lebih cepat dan lancar.
Personalisasi konten berdasarkan perilaku pengguna
Otomatisasi pemasaran juga mampu membantu bisnis menyajikan konten yang
dipersonalisasi. Dengan mengandalkan data perilaku yang tersimpan dalam sistem, bisnis
dapat menciptakan pengalaman yang terasa personal, untuk meningkatkan engagement.
Retargeting untuk menargetkan kembali lead yang terlewat
Tidak semua lead akan langsung membeli setelah kontak pertama. Banyak di antaranya
yang masih dalam tahap riset atau mempertimbangkan pilihan. Bisnis dapat melakukan
strategi retargeting menggunakan email atau iklan berbayar kepada prospek yang sudah
pernah berinteraksi dengan bisnis. Sehingga produk maupun layanan bisnis kita tetap
menjadi pilihan prospek.
Kesimpulan
Marketing automation adalah alat yang ampuh mengubah lead menjadi pelanggan, tetapi
efektivitasnya bergantung pada strategi yang diterapkan. Tidak hanya efisiensi, otomatisasi
yang dijalankan dengan cerdas memungkinkan pengalaman pelanggan yang konsisten dan
bernilai. Jika dimanfaatkan dengan tepat, otomatisasi akan meningkatkan penjualan, serta
membangun loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.(*)
