• Kamis, 21 September 2023

Filateli, Perekam Jejak Sejarah dan Wajah Kota Yogyakarta

- Senin, 5 Juni 2023 | 19:37 WIB
Filateli, Perekam Jejak Sejarah dan Wajah Kota Yogyakarta
Filateli, Perekam Jejak Sejarah dan Wajah Kota Yogyakarta

Krjogja.com - YOGYA - Kota Yogyakarta memiliki sejarah panjang yang terekam di berbagai media. Tak hanya dalam tulisan, wajah Yogyakarta pun terekam dalam berbagai visual benda. Salah satunya terekam dalam berbagai koleksi dan studi penelitian tentang Prangko atau filateli.


Jejak-jejak sejarah kota Yogyakarta banyak terdokumentasikan dan diterbitkan melalui administrasi pos, seperti Prangko, Sampul Hari Pertama, Carik Kenangan hingga Cap Pos. Ketua Bidang Komunikasi Perkumpulan Pusat Perkumpulan Filatelis Indonesia Uul Jihadan mengatakan filateli sangat dikenal dengan Prangko dan Sampul Hari Pertama sebagai memori kolektif.


Bahkan, aktivitas menulis pesan menggunakan kartu pos pun kembali marak di kalangan komunitas filateli saat ini. Sedikitnya ada sekitar 804.000 penggiat kartu pos di seluruh dunia dan sebanyak 8.700-an anggota di seluruh Indonesia tergabung dalam Postcrossing.


[crosslink_1]


“Hal ini menjadi penyemangat kami untuk dapat tetap hadir di tengah para filatelis Indonesia. Filateli telah menjadi sebuah kerinduan dan menghadirkan kenangan masa lalu, terutama tentang Yogyakarta. Sebab, sejarah filateli dan Yogyakarta telah saling berkaitan dan tumbuh bersama di berbagai era,” ujarnya di Yogyakarta, Senin (05/06/2023).


Corporate Secretary PT Pos Indonesia Tata Sugiarta menyampaikan filateli telah menjadi bagian penting dalam sejarah bangsa, tak terkecuali bagi Yogyakarta. Masyarakat Kota Yogyakarta telah lama mengenal layanan pos. Hadirnya layanan pos di kota ini pun tidak terlepas dari majunya perekonomian Yogyakarta.


"Sejarah filateli tidak akan lepas dari Kota Yogyakarta, Hari Filateli Indonesia dikobarkan para Filatelis Indonesia dan dihadiri oleh para filatelis tingkat tinggi dari federasi organisasi filatelis se-Asia Pasifik pada 2006. Kami tetap optimis untuk terus menyemangatkan kembali filateli kepada masyarakat," tuturnya.





Filateli, Perekam Jejak Sejarah dan Wajah Kota Yogyakarta


Sejak era pemerintahan Hindia Belanda, Uul menambahkan kota ini telah direkam dalam reka bentuk cap pos. Pemerintah Hindia Belanda telah menerbitkan berbagai reka bentuk cap pos tentang Yogyakarta sejak abad-19 sampai sekarang, Di antaranya reka bentuk tipe Half Rond Franco, Rond Franco, Puntstempel, Grootrond, Klein Rond, Vierkant, Kortebalk, Langebalk, Puntlaveiling, halte stempel dalam rentan waktu 1864-1942.


“Sejatinya, ragam benda filateli yang telah dikenal luas ini, merupakan salah satu perekam sejarah dan penanda budaya. Prangko maupun filateli tidak hanya sebagai alat berkirim surat, tetapi juga sebagai ruang kreatif, penanda budaya, serta benda diplomatik," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti.


Wajah Yogyakarta dalam jejak filateli, pertama kali terekam dalam Prangko seri Moehammadijah yang terbit di era Hindia Belanda pada 1942. Eksotisme kota budaya dan pelajar ini juga terekam dalam seri perayaan ke 250 tahun Kota Yogyakarta yang diterbitkan pada 1956.


Selain itu, terdapat beberapa seri unggulan seperti Ambarrukmo Palace Hotel dalam Hotel Pariwisata tahun 1965, Kraton Yogyakarta – 20th Organisasi Pariwisata Dunia 1995, Kraton Yogyakarta – Aga Khan Award tahun 1995, Peringatan Serangan Umum 1 Maret 49 terbit 1996, 50 tahun Universitas Gajah Mada tahun 1999, serta pada peringatan 100 tahun Taman Siswa pada 2022.


“Kendati demikian, wajah-wajah Kota Yogyakarta dalam Prangko dan filateli telah diabadikan di lebih dari 50 seri. Jejak-jejak masa lalu Kota Yogyakarta dalam beragam bentuk benda filateli, seperti kartu pos, dari budaya hingga keunikannya, tak terlepas dari peran salah satu fotografer Kraton Yogyakarta yakni Kassian Chepas,” terang Uul.


Sementara, wajah Yogyakarta masa kini juga banyak diabadikan dan direkam dalam kartu pos yang menampilkan karya-karya fotografi yang cukup populer hasil jepretan fotografer Agus Leonardus asal Yogyakarta.Maraknya kegiatan mengirimkan pesan melalui kartu pos menjadi memorabilia yang sangat menarik dan cerita untuk para kerabat pada 1990-an. (Ira)

Editor: Ivan Aditya

Tags

Terkini

Dunia Perhotelan Berpeluang Serap Tenaga Kerja

Kamis, 21 September 2023 | 20:45 WIB

Budaya Literasi Butuh Komitmen Bersama

Kamis, 21 September 2023 | 17:54 WIB

Total 150 Motor Menumpuk di Polresta Yogya, Punya Siapa?

Kamis, 21 September 2023 | 17:15 WIB

Sertipikat Elektronik Cara Meningkatkan Kemananan

Rabu, 20 September 2023 | 15:56 WIB

BMKG DIY Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan

Rabu, 20 September 2023 | 15:45 WIB
X