YOGYA - Dr H Tugiman SH MSi resmi mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil DIY pada Pemilu 2024 di kantor KPU DIY, Jumat (12/05/2023). Tugiman bersama tim pendukung datang ke KPU DIY dengan mengenakan busana adat Yogyakarta.
Disinggung alasan mengenai busana adat Yogyakarta, Tugiman menuturkan bahwa filosofi Pemilu adalah pesta demokrasi, dimana masyarakat bergembira, bebas memilih dengan tetap dalam suasana guyup rukun.
"Beda pilihan politik adalah hal yang manusiawi, sekaligus merupakan manifestasi demokrasi yang baik dan sehat," katanya.
Selain itu, menurut Tugiman, Kota Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya ditambah lagi dengan status sebagai daerah istimewa. Sehingga sudah menjadi kewajiban bagi warganya untuk melestarikan budayanya. Hal itu pula yang menjadi ranah dan kewenangan DPD RI.
"Sehingga nanti kita akan berupaya di lembaga DPD RI untuk mendukung dan memajukan DIY terutama dari aspek budaya, ekonomi, dan aspek lainnya," ujarnya.
Dijelaskan Tugiman, untuk memajukan DIY, setidaknya dapat ditempuh dalam tiga cara, yaitu adanya dukungan regulasi, kebijakan, dan dukungan anggaran.
"Ini menjadi tantangan bagi saya dan kita semua untuk memperjuangkan melalui lembaga DPD RI, terutama soal alokasi anggaran, supaya dana keistimewaan DIY ditingkatkan lagi, sehingga berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat DIY, namun tetap diawasi agar tepat sasaran, " tuturnya.
Disinggung mengenai progres mesin politik (tim pendukung), menurut Tugiman, timnya sudah bekerja maksimal dan terus bergerak menyosialisasikan kepada seluruh elemen masyarakat, agar target kemenangan bisa tercapai.
"Bagi saya rival terberat tidak ada, hanya saya berharap bisa membersamai Bu Ratu (GKR Hemas) di DPD RI. Sedangkan terhadap calon yang lain, saya memandangnya sama, yang terpenting bergembira, senang-senang di Pemilu 2024 dan tetap guyup rukun," katanya.
Dengan latar belakang militer, sekaligus akademisi, penggiat olahraga dan aktivis sosial budaya, Tugiman terbiasa berpola pikir secara sistematis serta berkarakter untuk memenangkan setiap persaingan. Karakter ini tentu akan berbeda pada masing-masing calon yang berkontestasi.
"Perbedaan ini akan menjadi khasanah, dan masyarakat akan menentukan pilihan terbaiknya," pungkasnya. (Dev)