“Setelah didampingi, desa/kampung wsiata dapat melanjutkan koordinasi intensif dengan pihak industri, sebagai contoh, Kamwis Patehan di mana saya menjadi pendampingnya akan melakukan pertemuan dengan Emersia Malioboro Hotel, dengan pengajuan kegiatan pelatihan homestay dan promosi UMKM berupa Brownies Batik yang unik khas Patehan di lobi hotel untuk oleh-oleh tamu yang menginap,” paparnya.
Ia berharap kolaborasi seperti ini dapat mendorong keterlibatan lebih jauh dari para praktisi dan industri lokal untuk memastikan dampak positif program KSW.
“Kampung wisata sebagai Community, industri sebagai Business, kampus sebagai Academic di mana tiga elemen pentahelix ini harus solid, setelah adanya kebijakan pemerintah (Government) dan proses pemasaran/publikasi (Media). Kelima elemen pentahelix harus berkolaborasi sebagai konsep pengembangan destinasi di Indonesia,” tandas I Ketut Suabawa.
Sebelumnya kerja sama serupa juga telah telah terlaksana antara kampung wisata di area Borobudur Yogyakarta Prambanan lainnya dengan akademi dan industri yakni Kamwis Purbayan dengan Akademi Pariwisata Yogyakarta dan Hotel Tara Yogyakarta.
Pada kesempatan sebelumnya, Deputi Budang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M. Paham telah menegaskan pentingnya komitmen dan sinergitas unsur pentahelix dalam pembangunan sektor pariwisata, termasuk di desa-desa wisata.
“Untuk memastikan bahwa pariwisata mampu secara berkelanjutan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat; komitmen, dukungan, dan kolaborasi seluruh komponen pentahelix adalah kunci sukses untuk mencapai tujuan tersebut. Terutama sinergitas antara pemerintah daerah, dinas pariwisata, asosiasi industri, dan badan usaha yang memegang peranan penting mewujudkannya,” paparnya.
Kolaborasi merupakan salah satu pesan kunci yang selalu ditekankan Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno pada berbagai kesempatan. Dalam hal ini, desa wisata, dikatakannya, memiliki andil penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Desa wisata telah menjadi pemenang di masa pandemi yang dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan target tahun 2024 sebanyak 4,4 juta lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Untuk itu, Sandiaga mengundang peran aktif semua pihak yang berkentingan untuk turut mendukung pengembangan desa wisata secara berkelanjutan. (*)